Islam yang diturunkan ke bumi adalah ajaran yang datangnya dari Tuhan untuk manusia demi kemaslahatan kehidupan manusia di dunia, lebih lebih di akhirat kelak. Islam yang turun ke bumi adalah pesan langit yang tak terbatas menuju bumi yang terbatas. Pesan pesan dari yang maha suci yang ditujukan kepada manusia untuk menjadikan manusia berada dalam koridor kemanusiannya. Tujuan Tuhan menurunkan agama atau pesan pesan ketuhanan supaya manusia tetap konsisten pada nilai-nilai kemanusiannya. Tanpa campur tangan dari nilai nilai ketuhanan, manusia akan tercerabut dari nilai nilai kemanusiannya atau akan seperti binatang bahkan lebih sesat lagi dari binatang.
Sekalipun manusia inheren dalam dirinya nilai nilai ketuhanan tapi itu tidak menjamin, karena bisa saja nilai nilai ketuhanan itu tertirai akibat menusia banyak mengalami atau terkontaminasi dengan nilai yang tidak baik yang juga bawaan dari setiap manusia. Oleh sebab itu disinilah fungsinya agama sebagai pemberi arah yang jelas bagi kemaslahatan kemanusiaan. Jadi agama itu ada yang datang dari atas berupa petunjuk petunjuk teknis dan memberikan arah moral yang jelas, dan ada yang sifatnya berasal dari dalam diri manusia yang biasa disebut fitrah majbulah yang juga berasal dari Tuhan. Sedangkan yang sifatnya dari atas biasa disebut dengan fitrah munazzalah.
Kehadiran Muhammad saw di jazirah arab telah membawa modal yang sangat besar bagi masyarakat arab pada waktu itu, modal itu adalah ajaran agama yang ia bawa, dan modal integritas pribadi atau karakter akhlak yang baik, kedua modal itulah yang menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menyebarkan misinya dan menyebarkan pesan pesan ketuhanan kepada ummatnya. Sehingga kita ummatnya sangat kagum terhadap keberhasilan Muhammad saw dalam waktu yang sangat singkat berhasil melaksanakan misinya untuk menyebarkan ajaran ajaran ketauhidan kepada masyarakat arab. Tidak seorangpun pemimpin waktu itu yang mampu merubah masyarakat yang ateistik menjadi masyarakat yang bertauhid.
Muhammad saw telah berhasil memberikan pondasi yang baik dalam membangun suatu masyarakat, itu diawali ketika berada di makkah dan dilanjutkan ketika berada di madinah. Sehingga para sahabat yang pasca wafatnya Nabi, tinggal melanjutkan apa apa yang sudah dirintis oleh Nabi. Para sahabat ini berhasil memperluas misi keislaman keluar jazirah arab, berkat kekompakan dan keloyalan kepada pemimpin atau khalifah mulai dari abu bakar sampai khalifah sesudahnya. Walaupun pada masa khalifah yang ketiga dan keempat terjadi pertikaian internal namun kegiatan misi dakwah yang dilakukan para khalifah tetap berjalan. Pada masa bani umayyah dan abbasiyah berhasil menembus kedaratan eropa.
Keberhasilan Muhammad saw dalam misi besarnya yaitu menanamkan nilai-nilai ketuhanan dalam membangun masyarakat khususnya makkah dan madinah adalah karena ajaran yang dibawanya sangat egalitarian dan sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan pribadi Muhammad saw punya kredibilitas yang sangat agung. Inilah dua modal pokok yang dimiliki oleh Muhammad saw sehingga berhasil menata suatu masyarakat yang paganistik, masyarakat yang sangat fanatisme terhadap sukunya menjadi masyarakat yang bertauhid dan berhasil meredam pertentangan antar suku. Kekaguman kita kepada Muhammad saw adalah kekaguman yang berganda, disatu sisi adalah ajaran yang dia bawa yang sangat lengkap yakni ajaran islam disisi yang lain Muhammad saw punya integritas yang sangat pribadi agung.
Muhammad saw berhasil mengawinkan kedua pusaka ini, yakni pusaka yang berasal dari langit dan pusaka yang ada dalam dirinya. Artinya nilai nilai ketuhanan yang berasal dari langit berhasil diterjemahkan oleh Muhammad kedalam bahasa bumi, bahasa langit adalah bahasa yang sangat suci dan dikemas kedalam bahasa bumi yang profan. Muhammad berhasil membawa bahasa langit yang merupakan bahasa Tuhan kedalam bahasa manusia. Kenapa Muhammad berhasil menterjemahkan nilai-nilai ketuhanan kedalam dunia manusia, karena Muhammad oleh Tuhan sudah dipersiapkan menjadi manusia yang agung. Dalam Qur'an Tuhan berkata "Sesungguhnya engkau Muhammad berada diatas akhlak yang agung"
Disitulah rahasia kesuksesan Muhammad saw dalam mengembang misi sebagai corong Tuhan dimuka bumi maupun sebagai pemimpin masyarakat yakni masyarakat makkah dan madinah, yakni ajaran yang dia bawa dan akhlak Muhammad yang sangat agung. Ajaran agama yang dia bawa adalah ajaran yang paripurna, kesempurnaannya ada dalam trilogi ajarannya yakni ajaran keimanan yang merupakan prinsip atau fondasi dalam beragama, bagaimana seorang muslim dapat mengejawentahkan nilai-nilai tauhid dalam dirinya. Kemudian ajaran keislaman yang biasa diterjemahkan dengan syariah atau amal saleh, ajaran keimanan dan keislaman dua hal yang tidak bisa dipisahkan, keimanan membutuhkan aplikasi yakni amal saleh. Begitupun suatu amal haruslah punya landasan yang kuat yakni punya akar yang keimanan yang kuat.
Dari kedua ajaran ini yakni iman dan islam itulah yang akan melahirkan akhlah yang baik. Ajaran inilah yang diterapkan oleh Muhammad dalam mengembang misi agung dari Tuhan. Trilogi ini yang pernah dipertanyakan oleh jibril kepada Muhammad dihadapan para sahabat, jibril pada waktu itu mendatangi Muhammad dihadapan para sahabatnya, dalam keadaan menyamar dalam bentuk manusia, sehingga para sahabat tidak tahu bahwa itu adalah malaikat jibril. Disini terlihat bahwa mata batin Muhammad biasa menembus hal hal yang gaib, Muhammad tahu bahwa ini adalah jibril sedangkan para sahabat tidak bisa mendeteksi bahwa yang dihadapannya adalah malaikat jibril. Malaikat jibril mempertanyakan kepada Muhammad ketiga term ajaran islam itu.
Para sahabat yang menyaksikan dialog antara Muhammad dan Jibril merasa ada yang aneh dalam dialog tersebut. Karena laki laki yang bertanya kepada Muhammad, dia yang bertanya dia pula yang membenarkannya. Ketika laki laki itu pulang, kemudian sahabat bertanya tentang identitas laki laki itu, kemudian Nabi menjawab bahwa lelaki itu adalah Jibril yang datang datang kepadamu untuk mengajarimu tentang agama. Inti pertanyaan jibril ada tiga yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Dan pertanyaan itulah yang menjadi inti dari agama yang dibawa oleh Muhammad.
Oleh sebab itu dalam bermaulid, kita kembali menggali prototipe Muhammad saw sebagai manusia yang punya akhlak yang agung dan menggali kembali ajaran ajaran yang dia bawa. (Bumi Pambusuang, September 2023)
Opini
Kagum Dengan Kekaguman Yang Berganda (Sebuah Telaah Ulang Dalam Bermaulid)
- Kamis, 28 September 2023 | 09:59 WIB