Ternate (Kemenag) --- Menteri Agama mengingatkan bahwa dakwah harus dilakukan dengan penuh kearifan, tidak cukup bermodal kepintaran. Pesan ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Ramah Tamah dan Silaturahmi dengan Jajaran Pemda dan Tokoh Agama di Provinsi Maluku Utara, Sabtu (1/2/2025) malam.
Menurut Menag, dalam dakwah yang penuh kearifan, berdebat pun dilakukan dengan santun. Sehingga, tidak ada benturan antar sesama. Jika semua orang sadar akan dirinya, maka tidak akan ada benturan apalagi menyalahkan orang lain.
“Kita dapat menyelesaikan persoalan dengan baik. Orang arif, tidak pernah mencari kambing hitam atau kambing putih, tapi diam-diam menyelesaikan persoalan, tanpa pernah ingin dipuji orang lain,” terang Menag Nasaruddin Umar.
Menurut Menag Nasaruddin Umar, mencari orang yang arif ini sangat langka. Mencari orang pintar itu gampang di Indonesia, tapi mencari orang arif itu susah. Semua orang arif itu pintar, tapi tidak semua orang pintar itu arif.
“Saya mohon kepada kita semua, mari mencetak anak-anak yang arif, bukan hanya pintar. Kearifan itu bisa diperoleh juga dari konstalasi kearifan lokal. Maka dari itu, jangan terlalu cepat menilai negatif sebuah kearifal lokal,” papar Menag Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin Umar juga menekankan pentingnya menjalin persahabatan dengan alam. Nabi Muhammad Saw, kata Menag bahkan memiliki seorang sahabat berupa burung dan laba-laba. Dalam kisah disebutkan, bahwa Nabi pernah bersembunyi didalam gua ketika dikejar musuh dan saat itu ada sarang laba-laba yang ikut berperan menyelematkan. Nabi juga bersahabat dengan pepohonan, dan lain sebagainya.
“Bersahabat dengan alam semesta itu dicontohkan oleh Nabi. Semua agama mengajarkan mencintai alam. Dalam Islam, diterangkan bahwa semua alam bertasbih kepada Allah,” kata Menag Nasaruddin Umar.
“Jangan memandang enteng kearifan lokal. Bahkan, dunia Barat sudah mulai berpaling ke Timur. Ternyata ilmu teknologi tidak semuanya bisa menyelesaikan persoalan,” tandas Menag.
Tampak hadir, Kakanwil Kemenag Provinsi Malut, Amar Manaf, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Menteri Agama, tokoh-tokoh adat, tokoh agama, dan Forkopimda Provinsi Maluku Utara.
Kontributor : M Arif Efendi
Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Andi Ardiansyah Asdar, S. Ikom