Mapilli (Humas) - Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam upaya meningkatkan mutu ASN dalam hal moderasi beragama maka diadakan pembinaan se-KKM MAN 1 Polewali Mandar oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat H. Syafrudin Baderung di Aula MAN 1 Polman. Sabtu (11/3/2023)
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H.Misbahuddin dalam pengantarnya menjelaskan bahwa saat ini guru-guru madrasah dituntut memiliki fleksibilitas, "kalau tidak fleksibel kita akan tertinggal, salah satunya caranya dengan mengupayakan Kecerdasan Adversitas (Adversity Quotient).
AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi masalah, maka guru harus berusaha meningkatkan kemampuan mengatasi masalah,
kemampuan individu dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan dengan kecerdasan yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk menyelesaikannya.
Harapannya melalui pembinaan ini guru-guru dapat mengembangkan diri meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulbar H. Syafrudin Baderung sebagai narasumber utama memulai arahannya dengan konsep berpikir Jack Ma (pendiri Ae-commerce Alibaba) bahwa Jack Ma lebih suka mempekerjakan orang yang memiliki etika kerja kuat dan kebijaksanaannya daripada orang yang pintar.
Menurut Kakanwil, sama seperti guru yang membutuhkan kebijaksanaan dalam hati dalam mendidik murid, "kita butuh kebijaksanaan dalam hati, Insya Allah kita akan mencetak anak-anak yang baik di masa depan".
Kakanwil juga menjelaskan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama di Sulbar mencapai poin 76,2 di tahun 2021 dan poin tersebut harus dipertahan kan dan ditingkatkan.
Menurutnya ragam adat, budaya, bahasa di Sulbar sudah ada sejak dulu dan wajib dipertahankan, oleh karena itu dengan moderasi beragama kita perlu berpikiran luas agar dapat memahami nilai kebangsaan, bahasa, adat, budaya.
Kakanwil meminta para guru melihat dunia dengan lebar, tidak boleh dengan pikiran sempit. Ia pun mengutip Menteri Agama RI Periode 2014-2019, Lukman Hakin Saifuddin, "Moderasi Beragama itu cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara menjawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun keselamatan umum berlandaskan prinsip adil berimbang dan menataati sebagai kesepakatan berbangsa," ujarnya.
Di akhir arahannya ia juga mengutip kalimat Alm. KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur), "Banyak orang berbicara tentang KETUHANAN namun lupa akan KEMANUSIAAN".