Waktu tengah berjalan melalui sepertiga malam yang terakhir saat deru mesin kendaraan di jalan masih terdengar sepi. Sementara itu H. Syafrudin Baderung Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat bersama Para Kakanwil se-Indonesia bersiap di atas bis untuk menuju fokus destinasi jutaan orang pagi ini.
Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan di Gelora Delta Sidoarjo menjadi begitu semarak karena diprediksi akan dihadiri jutaan lebih orang, termasuk jajaran Kanwil Kemenag Sulbar yang ingin berpartisipasi dalam ukiran sejarah 100 Tahun NU yang tidak akan terulang seumur hidup.
Ruas-ruas jalan Sidoarjo menuju Stadion dipadati jutaan jamaah yang terus berdatangan dari berbagai daerah. Dimulai pukul 00.00 hingga matahari terbit, Sholawat dan munajat terus dilantunkan bersama Kyai-Kyai besar untuk mendoakan Negeri & Bangsa Indonesia.
Dimulai dengan ritual keagamaan seperti pembacaan salawat, ijazah kubro, dan pembacaan Manaqib Syech Abdul Qodir Al Jaelani dilanjutkan dengan agenda seremonial mulai pukul 07:00 hingga siang.
Menjelang seremonial, tamu-tamu kehormatan mulai berdatangan. Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI K.H Ma'ruf Amin, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ibu Negara Indonesia ke-4 Sinta Nuriyah, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hadir dari NU, Rais 'Aam PBNU K.H Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Ketua Steering Committee Peringatan Satu Abad NU Erick Thohir, Ketua Organizing Committee Peringatan Satu Abad NU Yenny Wahid, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, serta segenap tamu undangan.
Presiden Jokowi membuka resmi kegiatan ini dengan menabuh bedug digital. Dalam sambutannya, Jokowi berharap agar NU dapat membaca perkembangan zaman, teknologi, dan transformasi ekonomi untuk menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab. Sehingga momentum abad kedua NU ini menjadi penanda kebangkitan baru NU untuk memperkokoh keislaman dan keindonesiaan meningkatkan kesejahteraan umat serta membangun Indonesia yang maju dan bermartabat.
Tidak lupa Lagu Ya Lal Wathon digemakan jutaan orang di dalam dan di luar stadion. Diiringi musik orkestra yang dipimpin oleh maestro Orkestra Indonesia, Addie MS. semakin menyemarakkan lagu khas Nahdliyyin tersebut.
Pada siang hingga sore hari akan dilaksanakan Karnaval Nusantara dan Nahdlatut Tujjar. Malam harinya dilanjutkan dengan hiburan rakyat yang akan menampilkan musisi seperti Slank dan penyanyi solo Maher Zein.
Dilihat dari euforia 1 Abad ini terungkap bahwa semangat untuk menjaga negara adalah bagian dari ikhtiar yang dilakukan oleh NU sejak berdiri dan akan seterusnya sampai abad-abad berikutnya