H. M. Muflih : Stop Hoaks dan Fitnah, Mari bermedsos yang bijak

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Sulbar)
Mamuju ( Humas Kemenag ) beberapa hari terakhir ini telah berhembus penyebaran fitnah dan penyerangan yang luar biasa terhadap pribadi Gus Yaqut cholil qaumas putra dari K. H. Muhammad Cholil Basri, Kemanakan dari K. H. Musthafa Basri yang sekaligus sebagai Menteri Agama RI yang saat ini salah satu program prioritasnya adalah menggaungkan moderasi beragama, agar kedaulatan NKRI yang terdiri dari Pulau, Ras, Agama, Suku, Bahasa dan adat istiadat senantiasa terjaga dan lestari di muka bumi nusantara. Demikian petikan wawancara dengan kakanwil kemenag Sulbar H. M. Muflih B Fattah di ruang kerjanya, selasa, 17 mei 2022. " Apa yang beredar beberapa hari ini merupakan fitnah yang amat keji, fhoto Gus Yaqut di goreng dan sengaja di pelintir seolah-olah merangkul Ragil Mahardika. Seperti yang kita ketahui, Ragil mahardika merupakan gay yang menikah dengan pasangan sejenisnya pria asal jerman Frederik Vollert. Yang Beberapa waktu yang lalu, telah di undang dan mengisi acara pada podcast yang dipandu oleh Deddy corbusier yang kemudian mendapat cemoohan dari masyarakat dan video tersebut telah dihapus oleh pihak podcast. " urai wakil ketua Rais Syuriah PWNU Sulbar ini. Hal sama juga disampaikan oleh wakil Menteri Agama RI H. Zainut Tauhid Sa’adi, telah menegaskan bahwa foto Menag Yaqut yang merangkul Ragil Mahardika adalah hoaks dan merupakan fitnah yang keji. Hal tersebut disampaikan saat Wamenag perjalanan menuju Candi Borobudur, Magelang, Senin (16/5/2022), dalam rangka merayakan Trisuci Waisak 2566 BE. H. M. Muflih menegaskan dan memastikan bahwa foto tersebut hoaks dan fitnah yang sangat keji kepada Gus Menteri. yang salah satu tujuannya agar citra tokoh agama tercoreng dan bisa membunuh karakter, yang berujung pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah berkurang, sehingga dapat menimbulkan keresahan, adu domba dan memecah belah umat. " Tegas mantan Kabid bimais dan PHU kanwil kemenag Sulbar ini. Di akhir wawancaranya, Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk dapat melihat dengan jernih, menganalisa dan mencari tahu informasi yang ada, karena ditengah kemajuan informasi dan tekhnologi, hoaks dan ujaran kebencian semakin merajalelah baik dikehidupan nyata maupun di kehidupan dunia Maya ( medsos). " Mari kita Stop berita Hoaks dan Fitnah, Ayo bermedia sosial yang baik, sebarkan kesejukan bukan kebencian, hindari dan pelajari setiap informasi, jangan sampai kita termasuk penyebar hoaks. dan semoga pihak berwenang dapat menindak tegas, setiap warga negara yang dengan sengaja menyebarkan berita hoaks yang sangat meresahkan dan menyesatkan. " Tutup kakanwil penuh hikmah ( Lan )

Wilayah LAINNYA