Apel Pagi Kanwil Kemenag Sulbar: Sosialisasi Layanan Bimas Islam

Apel pagi sebagai forum silaturahmi sekaligus berfungsi sebagai forum komunikasi, hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Sulbar yang menyampaikan program-program layanan Bidang Bimas Islam. Hal tersebut disampaikannya dalam arahannya sebagai pembina Apel (Selasa, 2/7/2024).

Dalam pembukanya ia menyampaikan bahwa beberapa hari terakhir Bimas Islam tengah melakukan sosialisasi terkait layanan-layanan yang ada di Bimas Islam. Karena Bimas Islam memiliki cakupan layanan yang cukup luas, oleh karena itu sudah seharusnya internal Kanwil Kementerian Agama harus paham lebih dulu terkait layanan-layanan yang ada.

Yang pertama, Kepenghuluan dan Bina Keluarga Sakinah, melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, pelayanan, bimbingan teknis, dan supervisi di bidang kepenghuluan dan bina keluarga sakinah.

Yang kedua, Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, melakukan supervisi di bidang pengelolaan hisab rukyat dan bina syariah, kemasjidan, bina paham keagamaan, dan penanganan konflik internal, serta kepustakaan Islam.

“Terkait kemasjidan, di Sulawesi Barat kita memiliki 2652 masjid, 550 musalah yang dilayani,” pungkasnya.

Terkait Hisab rukyat, Bimas Islam berupaya ke depan saja pada awal ramadhan dan dzulhijjah dilakukan hisab rukyat. Karena sudah ada beberapa kabupaten yang memiliki alat rukyat. Diupayakan layanan rukyatul hilal ini bisa tersosialisasi, sehingga jika selama ini cuman ada 2 titik observasi bulan (TOB) maka selanjutnya kabupaten-kabupaten yang memiliki jalur pantai yang bagus untuk pangamatan hilal atau pengamatan bulan bisa menjadi titik-titik observasi yang baru.

Yang ketiga, Penerangan Agama Islam dan Sistem Informasi, supervisi di bidang kepenyuluhan, dakwah, hari besar Islam, bina lembaga tilawah dan musabaqah Al-Quran, kemitraan umat dan seni budaya keagamaan Islam, serta pengelolaan data dan sistem informasi bimbingan masyarakat Islam. Contohnya MTQ, Da’i kebangsaan dan Da’i 3T.

Untuk Penyuluh, Sulawesi Barat memiliki 110 penyuluh PNS, 78 Penyuluh PPPK,  349 Penyulu Non PNS yang tersebar di 650 desa dan kelurahan di Sulawesi barat.

“Saat ini sejumlah penyuluh kita tengah mengikuti Penyuluh Agama Islam Award. Tahun ini Sulbar meloloskan 2 penyuluh ke tingkat nasional dengan 2 kategori, yang pertama kategori pemberdayaan ekonomi umat yang diwakil Jamaluddin dari kabupaten mamasa, yang kedua  kategori metode penyuluhan baru yang diwakili Yusrang dari kabupaten Mamuju Tengah,” jelasnya.

Menurutnya, jika hari ini masih memakai istilah “penyuluh bergerak” sebenarnya sudah terlambat, karena seharusnya saat ini menjadi “penyuluh penggerak”, para penyuluh diharapkan menjadi aktivis di tengah masyarakat, menjadi penggerak dalam berbagai aspek, diantaranya; Peningkatan Literasi Al-Qur’an, Pendampingan Kelompok Rentan, Kesehatan Masyarakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat, ⁠Penegakan Hukum, Pelestarian Lingkungan, Metode Penyuluhan Baru, dan ⁠Penguatan Moderasi Beragama. 

Yang keempat, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, melakukan supervisi di bidang bina lembaga, edukasi, pemantauan, dan evaluasi lembaga pengelola zakat dan harta benda wakaf. Contohnya pensenrtifiaktan tanah wakaf, wakaf produktif, pembinaan lembaga zakat.

Yang kelima, Bina Kantor Urusan Agama, penyiapan bahan kebijakan teknis, pelayanan, bimbingan teknis, dan supervisi di bidang bina lembaga dan sarana prasarana kantor urusan agama, salah satunya Revitalisasi KUA.

Dengan sosialisasi dan penyampaian pesan penting ini, diharapkan seluruh pegawai Kanwil Kemenag Sulbar, khususnya para penyuluh agama, dapat memahami dengan baik tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Islam yang taat, sejahtera, dan moderat di Sulawesi Barat.


Wilayah LAINNYA