Sumpah Pemuda: Jiwa Muda Untuk Indonesia Emas

Muh Yusrang - Ketua IPARI Mamuju Tengah

Sumpah pemuda, sebuah tonggak sejarah yang tak akan lekang oleh waktu dan telah menjadi ruh bagi Bangsa Indonesia. Ikrar yang diucapkan oleh para pemuda pada tahun 1928 itu telah menyatukan beragam suku, budaya, dan bahasa menjadi satu kesatuan yang utuh – Bangsa Indonesia.

Peran pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat krusial dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Semangat Nasionalisme dan jiwa muda mereka menjadi kekuatan pendorong yang tak terbendung.

Sejarah mencatat bagaimana kemudian peran pemuda dalam perjuangan memerdekakan bangsa ini. Berawal dari sumpah pemuda pada tahun 1928, dimana para pemuda dari seluruh pelosok negeri bersatu padu mengikrarkan satu tanai air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah pemuda ini menyatukan tekad seluruh pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Lalu kemudian, masuk pada peran pemuda dalam melakukan Pergerakan Nasional. Pemuda aktif dan terlibat langsung dalam berbagai organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Jong Islamieten Bond, dan Jong Sumatera Bond. Mereka menyebarkan ide-ide Nasionalisme dan mengorganisir aksi-aksi perlawanan terhadap penjajahan.

Selain berperan dalam ruang-ruang ide semangat nasionalisme. Mereka juga ikut terlibat didalam Perang memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa. Saat perang kemerdekaan pecah, pemuda tidak hanya menjadi pejuang di garis depan, tetapi juga dalam diplomasi, propaganda, dan menjaga semangat juang rakyat.

Jika kita kembali membaca sejarah dengan teliti, kita akan tercengang dan tersadar bahwa para pejuang bangsa dahulu adalah para kaum muda. Mereka yang turun berperang menghadapi penjajah adalah para kaum muda. 

Sebut saja jenderal Soedriman yang menjadi pahlawan nasional termuda di Indonesia yang tergabung dalam perjuangan kemerdekaan pada usia 31 tahun. Atau setahun lebih tua dari penulis saat menulis opini ini. Selain itu, ada RW Monginsidi yang gugur di usia 24 Tahun. Abdul Halim Perdanakusuma yang Gugur pada usia 25 Tahun. Raden Ajeng Kartini gugur di usia 25 tahun. Pierre Andreas Tendean yang gugur di usia 26 tahun, dan beberapa lainnya.

Para pemuda juga memiliki peran didalam memicu terjadinya Proklamasi. Hal ini sudah jamak kita ketahui bahwa ketika terjadi Kekosongan kekuasaan atau vacuum of power di Indonesia sesaat setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Peristiwa inilah yang kemudian membuka kesempatan bagi Indonesia untuk merdeka.

Para kamu pemuda kemudian melihat peluang yang cukup besar sehingga mendesak para kaum tua/Pemimpin bangsa untuk segera memerdekakan Indonesia. Dalam momentum kali ini terjadilah persitiwa Rengasdengklok. Para pemuda menculik Sokarno-Hatta dan memaksa agar segera memerdekakan Indonesia.

Setelah pasca kemerdekaan, gerakan pemuda tidak berhenti sampai disitu. Malahan mereka semakin eksis khususnya didalam mengawal kemerdekaan bangsa. Hal itu dapat dilihat dari terbentuknya beberapa organisasi kepemudaan – baik yang berhaluan nasionalis maupun agamis. 

Diantara organisasi tersebut ialah Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) pada tahun 1947. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada 25 Oktober 1966. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 februari 1947. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada 17 April 1960. Dan beberapa organisasi lainnya.

Gerakan pemuda mengalami kebangkitan di sekitaran tahun 1965 dan 1966 atau dikenal dengan Angkatan ’66. Pada periode ini para pemuda indonesia banyak terlibat didalam perjuangan mendirikan orde baru. Diangkatan ini pula begitu gencarnya isu-isu komunis dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya bagi negara. Dan akhirnya berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk menentang komunisme.

Selang beberapa dekade kemudian tepatnya pada tahun 1974, mahasiswa gencar melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap pemerintah. Gerakan tersebut diawali dengan rekasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dan yang paling mengemuka saat itu ialah terkait pemberantasan korupsi yang menjerat orde baru saat itu. Akhirnya karena aksi-aksi tersebut maka terbentuklah Gerakan Mahasiswa Menggugat yang dimotori oleh Arif Budiman.

Setelah itu, muncul aksi-aksi dalam skala yang lebih luas dan terbentuk lah kemudia Komite Anti Korupsi (KAK). Berbagai aksi protes terus terjadi hingga kemudian tereskalasi pada tahun 1973 dan 1974 yang dikenal dengan peristiwa malari. 

Setelah persitiwa itu, gerakan mahasiswa mulai meredup yang kemudian menjelang pemilu tahun 1977 gerakan mahasiswa kembali massif untuk mengkritik pemerintah. Awalnya pemerintah melakukan pendekatan namun menemui kebuntuan sehingga terjadi peristiwa pendudukan militer dikampus-kampus karena dianggap melakukan pembangkangan politik.

Singkatnya, gerakan pemuda memuncak pada tahun 1998 atau yang dikenal dengan Gerakan Reformasi dimana tuntutan utamanya yaitu menuntut presiden saat itu pak soeharto agar menaggalkan tampuk kekuasaannya. Berbagai peristiwa memilukan mewarnai suksesi perubahan sistem pemerintahan bangsa saat itu. Sebut saja peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II dan tragedi lampung.

Dengan sejarah panjang yang telah dilalui oleh para kaum pemuda dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan bangsa. Tentunya ada harapan besar kontribusi positif pemuda dalam mewujudkan kedaulatan bangsa. Khususnya didalam menggapai Indonesia emas. Indonesia yang bisa berdiri diatas kakinya sendiri. Tidak bergantung terhadap negara luar.

Menuju Indonesia Emas
Untuk mewujudkan indonesia emas, tentunya peran pemuda sangatlah penting. Mereka harus menjadi generasi emas yang mampu membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Tentunya, dengan menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pendahulunya.

Pemuda harus berani menyuarakan pendapat dan melahirkan ide-ide segar. Fungsi sebagai Agen of Change tentunya harus dimaknai dengan sebaik mungkin.  Senantiasa melihat dan mengisi setiap peluang yang ada untuk digunakan sebagai media pembangunan bangsa.

Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, para pemuda harus terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri dengan belajar dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki dengan memanfaatkan seluruh media yang tersedia. Mengikuti setiap kegiatan pengembangan skill yang difasilitasi oleh pemerintah. Dan program pengembangan diri lainnya.

Sebagaimana semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diwariskan oleh para pendahulu melalui sumpah pemuda. Para kaum pemuda juga dituntut untuk menjadi sosok perekat bangsa, menghilangkan segala bentuk perpecahan. Sosok pemuda harus menjadi garda terdepan dalam memerangi segala aksi perusak persatuan – Rasisme, Radikalisme dan Terorisme.

Sejalan dengan hal tersebut, para pemuda tentunya diharapakan untuk terus berkontribusi didalam pembangunan bangsa. Keterlibatan didalam pembangunan disegala bidang adalah bagian terpenting untuk mewujudkan indonesia emas. Karena semangat muda, jiwa berani dan inovatif serta pantang menyerah adalah hal yang telah melekat didalam diri pemuda.

Berdasarkan data dari BPS tahun 2023 menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir populasi pemuda di Indonesia mengalami penigkatan sebesar 2,41% dari 61,75 juta jiwa di tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 64,16% ditahun 2023. Walaupun tahun ini mengalami penuruan sebesar 2,52% akan tetapi hal tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan populasi pemuda di indonesia.

Jika tren positif ini terus berlanjut dan didukung infrastruktur yang baik maka tidak menutup kemungkinan sepuluh atau dua puluh tahun kedepan indonesia sukses memanfaatkan bonus demografinya dan menjadi salah satu negara yang tingkat produktifitas kaum pemudanya sangat tinggi. Dan memungkinkan indonesia menjadi poros kekuatan ekonomi baru dunia.

Dalam sektor wirausaha atau UMKM yang merupakan salah satu sektor yang sangat vital karena penyangga perekonomian nasional menunjukkan keterlibatan pemuda mengalami pengingkatan setiap tahunnya. Data yang dihimpun oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bahwa pelaku usaha UMKM mencapai sekitar 66 juta. Dan sebanyak 19,48% diantaranya adalah para kaum pemuda berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik.

Bukan sesuatu yang mustahil jika proyek indonesia emas ditahun 2045 terus digenjot oleh pemerintah sebab sejauh ini tren positif dalam pembangunan manusia khususnya pemuda sudah berjalan cukup baik. Keterlibatan pemuda disektor pemerintahan pun kian menjadi sesuatu yang menarik perhatian beberapa dekade terakhir. Artinya, peran sentral kaum pemuda dalam memainkan fungsinya dapat terkalkulasikan dengan sangat baik.

Terlebih, para pemimpin bangsa dalam hal ini pemerintah benar-benar memposisikan pemuda sebagai subjek pembangunan nasional yang harus dilibatkan secara aktif dan massif. Dan hal itu bisa kita lihat dari keterlibatan pemuda disegala sektor pembangunan bangsa. Baik itu dari sektor ekonomi, politik, sosial budaya dan keagamaan.

Sumpah pemuda bukan hanya sekedar sejarah, tetapi juga terdapat semangat yang harus terus kita kobarkan. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan Indonesia emas. Dengan semangat juang yang tinggi dan kesadaran akan tanggung jawab, pemuda Indonesia pasti mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih cerah.


Opini LAINNYA

Iri Kepada Sahabat Nabi

Guru Hebat Indonesia Kuat

Sugesti Maulid (2)

Sumpah Pemuda: Jiwa Muda Untuk Indonesia Emas

Proyek Generasi

Pemuda Hari Ini, Pemimpin Masa Depan