Peran santri dalam sejarah dan pembangunan bangsa Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai ujung tombak pendidikan agama Islam, santri telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan, khususnya dalam bidang sosial keagamaan.
Dalam konteks Indonesia yang majemuk, santri berperan sebagai perekat persatuan. Nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan moderasi yang diajarkan di pesantren menjadi benteng kokoh dalam menghadapi tantangan disintegrasi.
Santri tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan.
Keterlibatan santri dalam pembangunan nasional semakin relevan di era globalisasi. Pesantren modern tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini memungkinkan santri untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan menjadi pemimpin yang kompeten di berbagai bidang.
Perihal peran santri dalam dinamika sosial keagamaan di bangsa ini, K.H Abdul Rahman Wahid atau yang akrab di sapa Gus Dur, Sebagai mantan Presiden RI dan salah satu tokoh besar NU menekankan pentingnya peran santri dalam membangun masyarakat yang damai dan toleran. Beliau sering kali menyebut santri sebagai "warisan budaya" yang harus dijaga dan dikembangkan.
Senada dengan hal tersebut, Bung Karno, sebagai founding father Bangsa, mengakui peran penting santri dalam perjuangan kemerdekaan. Beliau melihat Islam sebagai agama yang sangat cocok dengan jiwa bangsa Indonesia.
Kontribusi Santri dalam Bidang Ekonomi
Santri, sebagai pilar pendidikan agama Islam di Indonesia, tidak hanya berperan dalam bidang keagamaan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan ekonomi bangsa.
Dalam bidang Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) – Misalnya, banyak pesantren yang mendirikan koperasi untuk menampung produk-produk unggulan dari santri dan masyarakat sekitar. Koperasi ini berperan dalam pemasaran, pengelolaan keuangan, dan pengembangan usaha.
Disamping itu, Santri juga seringkali menciptakan produk-produk unggulan seperti makanan olahan, kerajinan tangan, dan produk pertanian yang bernilai ekonomis tinggi. Dan tentunya melalui program-program pemberdayaan, santri sedikit banyaknya membantu masyarakat mengembangkan usaha-usaha kecil mereka sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
Selain peran dalam pengembangan UMKM, santri juga memiliki peran penting dalam sektor Pertanian dan Peternakan. Dalam Penerapan Teknologi Modern – misalnya, Santri banyak yang mengadopsi teknologi modern dalam bidang pertanian dan peternakan, seperti sistem irigasi tetes, penggunaan pupuk organik, dan budidaya tanaman unggul.
Dengan penerapan teknologi modern, produktivitas pertanian dan peternakan di sekitar pesantren meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain penggunaan teknologi moderen, Santri juga memainkan perannya dalam pelestarian lingkungan melalui praktik pertanian organik dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Disamping itu, tidak sedikit pondok pesantren dijadikan sebagai pariwisata religi. Ini merupakan bagian dari kontribusi santri didalam pengembangan ekonomi lokal. Hal ini tentunya memberikan kontribusi dan dampak positif terhadap perekonomian daerah melalui peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan masyarakat sekitar.
Dengan peningkatan kunjungan oleh para wisatawan, sehingga menarik beberapa pesantren membuka homestay untuk mengakomodasi wisatawan yang ingin menginap dan belajar tentang budaya pesantren.
Pesantren modern juga banyak yang membuka program pendidikan vokasi untuk membekali santri dengan keterampilan kerja yang dibutuhkan di dunia industri. Hal itu dapat dilihat dari program pemerintah yang memberikan bantuan pembangunan Balai Latihan Kerja kepada pondok pesantren.
Berdasarkan laman resmi kementerian ketenagakerjaan republik indonesia bahwa jumlah BLK Komunitas yang tersebar diseluruh wilayah yaitu 3.667. Artinya, potensi peningkatan keterampilan para santri dalam menghadapi dunia kerja terbuka lebar. Santri dapat lebih mandiri secara ekonomi dan tidak hanya bergantung pada sektor keagamaan.
Kontribusi santri dalam bidang ekonomi tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan semangat kewirausahaan dan nilai-nilai agama yang kuat, santri telah berhasil menciptakan berbagai inovasi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian bangsa. Ke depan, diharapkan peran santri dalam pembangunan ekonomi semakin besar, terutama dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah dan pemberdayaan masyarakat.
Peran Santri dalam Menjaga Keberagaman
Dalam perjalanannya, santri juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberagaman dan kerukunan umat. Nilai-nilai toleransi, moderasi, dan saling menghormati yang diajarkan di pesantren menjadi landasan bagi santri untuk berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa.
Peran konkret santri dalam menjaga keberagaman itu dapat diamati melalui gerak nyata mereka dalam mengisi ruang-ruang publik. Semisalnya saat menjadi Teladan Toleransi. Santri diajarkan untuk menghormati perbedaan agama, suku, dan budaya. Mereka menjadi contoh nyata dalam berinteraksi dengan pemeluk agama lain secara harmonis.
Hal ini bisa kita lihat dari ramainya media sosial yang di isi oleh para santri milenial yang senantiasa menyampaikan pesan-pesan toleransi ditengah gemuruhnya suara eksklusifitas dari beberapa kelompok tertentu.
Sejalan dengan hal tersebut, santri juga menjadi pelopor dalam mempromosikan Nilai-Nilai Moderasi. Santri sangat berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi Islam yang menjunjung tinggi perdamaian, kasih sayang, dan keadilan.
Santri seringkali menjadi jembatan komunikasi antarumat beragama. Mereka ikut serta dalam kegiatan-kegiatan lintas agama dan membangun hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh agama lain.
Dalam kebudayaan pondok pesantren, santri diajarkan untuk menolak segala bentuk radikalisme dan ekstremisme yang dapat merusak kerukunan umat. Gerakan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dan tentunya Santri pun berperan aktif dalam menyuarakan perdamaian dan melawan segala bentuk kekerasan.
Terkadang muncul pertanyaan. Mengapa santri begitu penting dalam menjaga keberagaman? Maka hal tersebut dapat kita jawab dengan argumentasi sederhana bahwa pendidikan agama yang didapatkan dipesantren memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai keagamaan yang menjunjung tinggi toleransi dan kemanusiaan.
Kehidupan di pesantren yang multikultural juga memiliki pengaruh besar dalam mengajarkan santri untuk hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda-beda. Dapat memberikan pemahaman bagaimana bersikap terhadap segala perbedaan yang ada.
Dan yang paling utama bahwa Santri memiliki jaringan yang luas, baik di lingkungan pesantren maupun di masyarakat. Jaringan ini tentunya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi.
Meskipun memiliki peran yang strategis, santri juga menghadapi berbagai tantangan, seperti radikalisme, intoleransi, dan pengaruh budaya asing yang negatif. Untuk mengatasi tantangan tersebut, santri perlu terus meningkatkan kualitas pendidikannya, memperkuat nilai-nilai moderasi, dan meningkatkan literasi digital.
Di sisi lain, santri memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan. Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, santri dapat berperan lebih aktif dalam pembangunan bangsa.
Santri adalah aset bangsa yang tak ternilai. Peran mereka dalam pembangunan nasional, khususnya dalam bidang sosial keagamaan, sangatlah penting. Dengan terus mengembangkan potensi diri dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, santri dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan bangsa.
Wallahua’lam…