Menulis  (1)

H. M. Sahlan (Pengelolah Pengadaan Barjas Kanwil Kemenag Sulbar) 

Sejarah kemanusiaan dapat di bagi dalam dua periode. Periode pertama adalah era sebelum ditemukannya tulisan, dan era kedua setelah tulisan dikenal oleh umat manusia. Sementara pakar berkata bahwa tulisan dikenal pertama kali di mesir sekitar 5000 tahun yang lalu, yakni tulisan heroglifia yang berhasil diungkap rahasianya oleh peneliti dan orientalis perancis, Champollion (1790 - 1932 M). Ada juga yang berpendapat bahwa bahasa pertama yang tertulis, ditemukan di Yangshau, wilayah cina sekitar 4000 - 5000 tahun SM. 

Dalam literatur agama dikenal nama Idris AS, banyak ulama yang merujuk keperjanjian lama, menganggapnya sebagai kakek dari ayah nabi nuh as. Di sana beliau dinamai Henokh. Nabi Nuh AS. Menurut perjanjian lama adalah anak lamekh, putra Metusalah putra Henokh (baca kejadian V : 21 - 26). Agaknya orang -orang arab atau Alqur'an menamanya Idris dengan mengambilnya dari akar kata darasa yang berarti belajar. Konon nama itu disandangkan kepada beliau, karena beliau adalah orang pertama yang mengenal tulisan atau orang yang banyak belajar dan mengajar.

Orang-orang yunani dan orang mesir kuno menamainya Hurmus, ada juga yang berkata, orang mesir menamainya TuT. Siapapun beliau dan siapapun yang menemukan tulisan, yang jelas tulisan merupakan anugerah terbesar atau katakanlah Revolusi Budaya besar bagi Makhluk Tuhan yang bernama manusia.

Dengan tulisan, manusia mampu mentransfer dengan jelas pengetahuannya kepada generasi sesudahnya. Dengam tulisan, manusia, walau telah meninggalkan pentas bumi ini, tetap mampu berdialog dengan orang lain yang masih hidup. Memang, karya tulis seseorang dapat menjadi lebih panjang dari usia penulisnya sendiri. Dengan tulisan pula manusia manusia dapat menyimpan aneka pengetahuan dan informasi yang tidak terbatas pada waktu dan ruang. Selama bahan tulisan sulit, kalau enggan berkata tidak dapat atau lapuk oleh zaman bahkan tertindas Zaman. ( bersambung ).


Opini LAINNYA