Renungan Akhir Tahun

Burhanuddin Hamal (Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA kec. Tinambung Polewali Mandar)

Pada sisi materinya, kematian mengingatkan kita bahwa apapun yang kita kejar dan yang sempat kita miliki di dunia ini mutlak ditinggalkan.

Namun pada sisi non materinya, kematian justru menjadi motivasi bahwa semua yang sempat kita raih dan yang kita lakukan di kefanaan dunia ini akan kita "bawa pulang" dalam bentuk NILAI-NILAI POSITIF dari setiap perbuatan.

Muatan QS. Al-Isra': 7 dan QS Al-Zalzalah: 6-8 menekankan bahwa tak satupun gerak terkait eksistensi hidup manusia (apapun itu) yang "bebas nilai" dalam pandangan Tuhan dan sesama.

Hal ini sejalan ketika Nabi berpesan bahwa meskipun orientasi duniawi membuat kita seolah akan hidup selamanya (etos kerja yang dimaksimalkan) namun di saat yang sama prinsip Ukhrawi dari semua capaian itu membuat kita seolah akan mati esoknya (aktualisasi iman sebagai pengendali eksistensi).

Jadi, pada dasarnya yang diperlukan manusia dalam hidup yang "sekejap" ini adalah menjaga tatanan keseimbangan.

Ushikum wanafsi bitaqwallah, Wallahu a'lam bisshawab.


Opini LAINNYA