Bulan Ramadhan yang penuh hikmah dan maghfirah tak ubahnya seperti musim obral pahala bagi kaum muslimin dan muslimat seantero dunia. Ibnu Khuzaimah dari sahabat Salman alfarizi mengatakan bahwa beramal sunnah di bulan ramadhan dinilai laksana beramal fardhu di bulan lain. Sedangkan beramal fardhu di dalamnya dinilai sama dengan tujuh puluh kali amal fardhu di bulan lain. Dan kalau ditelusuri kiranya akan banyak didapati obral-obral pahala dari berbagai ibadah di dalamnya.
Umrah di bulan ramadhan misalnya, ia diobral nilainya sama dengan ibadah haji bersama Rasulullah SAW. Beliau bersabda : " Umrah di bulan ramadhan nilainya sebanding dengan ibadah haji bersamaku " (H.R. Bukhari Muslim). Menghabiskan bulan ramadhan di Makkah dan Madinah untuk beribadah di dua kota suci itu nilainya juga di obral menjadi berlipat-lipat. Rasulullah SAW bersabda, " barang siapa mendapati bulan Ramadhan di Makkah lalu dia berpuasa dan melakukan qiyamullail semampunya, maka Allah mencatat baginya pahala seratus ribu bulan Ramadhan dibanding bulan lain. Juga dicatat baginya setiap hari pahala memerdekakan budak, setiap malam pahala memerdekakan budak, setiap hari pahala penunggang kuda di jalan Allah, setiap hari kebaikan dan setiap malam dicatat juga baginya kebaikan" (H. R. Ibnu Majah ). Rasulullah juga bersabda, "bulan Ramadhan di Madinah lebih baik daripada seribu bulan Ramadhan di negeri lain. " (H. R. Thabarani).
Dalam obral pahala ini, terdapat pula bersedekah, memberi nafkah, membaca tasbih dan lainnya. Azzuhri seorang tabiin besar, sebagaimana diriwayatkan oleh attadzmizi mengatakan, "sekali bacaan tasbih di bulan ramadhan lebih utama daripada seribu kali tasbih di bulan lainnya".
Qiyamu ramadhan atau shalat taraweh sangat kelihatan ramai dipadati oleh kaum muslimin dan muslimat. Ini merupakan ibadah khas ramadhan (karena hanya ada di bulan ramadhan).
Menurut qasthallani, shalat sunnah sehabis isya sampai menjelang subuh di bulan ramadhan dinamakan taraweh karena shalat sunnah ini dilakukan oleh para sahabat dengan sangat lama dan panjang. Karena lama dan panjangnya setiap selesai melakukan dua rakaat dan salam mereka beristirahat sebentar. Bagi penduduk Makkah waktu istirahat digunakan untuk keliling ka'bah (thawaf). Bahkan Rasulullah SAW bersabda : "barangsiapa yang melaksanakan qiyamu ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu " (HR Bukhari Muslim).
Pada obral pahala yang lain, Rasulullah SAW bersabda, "sesungguhnya Allah mewajibkan atas kamu berpuasa Ramadhan dan menganjurkan qiyamu ramadhan. Barangsiapa berpuasa Ramadhan dan melakukan qiyamu ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka dia keluar (terbebas) dari dosa-dosanya laksana hari dia dilahirkan ibunya". (HR Annasa'i).
Yang terpenting sekarang bagaimana kita dapat mendatangi obral besar pahala itu, lalu membelinya dengan sekuat kemampuan kita. Berlomba-lomba menuju kebaikan dan istiqamah di jalan-Nya. Karena bagi yang memahami nilai obral besar pahala ini, akan terus semangat dan optimis bahkan dalam hatinya akan berkata, " biarlah semua bulan di satu tahun perjalanan manusia, adalah bulan Ramadhan. "