Menjaga Anak dari Arus Konten Digital yang Tak Terkontrol

Oleh: Subhan Saleh (Guru MA Nuhiyah Pambusuang)

Di era digital seperti sekarang, akses anak-anak terhadap media sosial terbuka begitu luas. Dalam genggaman tangan, mereka bisa menjelajahi berbagai jenis konten, mulai dari yang mendidik hingga yang tidak pantas dikonsumsi oleh usia mereka. Sayangnya, kemudahan akses ini tidak selalu diiringi dengan pengawasan yang memadai dari orang tua maupun tanggung jawab dari para pembuat konten.

Orang tua memiliki peran penting untuk membatasi dan mengawasi tontonan anak. Ini bukan soal membatasi kebebasan, tapi soal perlindungan. Anak-anak belum memiliki kemampuan untuk menyaring informasi secara kritis. Apa yang mereka lihat, sering kali langsung mereka tiru, tanpa mempertanyakan apakah itu fakta atau sekadar hiburan belaka.

Di sisi lain, para konten kreator juga memegang tanggung jawab moral. Idealnya, mereka tidak hanya mengejar hiburan dan popularitas dan cuan semata. Alasan “ini hanya hiburan kok” tidak bisa menjadi pembenaran untuk melepas nilai-nilai kebaikan dalam karya yang disebarkan. Konten yang viral mungkin menghibur, tetapi perlu memperhatikan dampaknya jangan sampai merusak pola pikir dan karakter generasi muda.

Saya percaya, kita saat ini sedang menyaksikan perubahan nyata itu dalam pola perilaku dan karakter anak-anak, sebuah dampak langsung dari konsumsi konten digital yang tidak terkendali. Maka, penting bagi kita semua, baik sebagai orang tua, pendidik, maupun pembuat konten, untuk tidak lepas tangan. Literasi digital harus diperkuat, dan nilai-nilai kebaikan harus tetap menjadi dasar dalam setiap interaksi kita di ruang maya.

Bagimana pun kita punya tanggungjawab bersama, untuk generasi kita yang lebih baik.


Opini LAINNYA

Memahami Perintah Tuhan

Orientasi Dalam Beragama

Persaudaraan Sejagat

Menterjemahkan Simbol Beragama

Menjadi Manusia Rohani

Nuhiyah Penammatan Tiga Tingkatan