Tanggal 25 November ditetapkan sebagai hari guru atau hari PGRI, guru punya peran sentral dalam pencerdasan anak bangsa, sebagaimana yang menjadi amanah dalam pembukaan UUD 1945. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas kita semua, khususnya para guru mulai dari taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi. Oleh sebab itu momentum hari guru adalah saat yang sangat penting untuk mengevaluasi diri khususnya para guru untuk tetap berada dalam koridor sebagai pencerdas umat.
Usaha pemerintah saat ini semakin punya perhatian terhadap keberadaan guru untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang menunjang terhadap eksistensi guru, seperti digalakkannya pelatihan untuk menjadi guru profesional.
Untuk menterjemahkan pesan undang-undang terkait dengan percerdasan kehidupan bangsa, pemerintah punya peran yang sangat sentral untuk dapat memberikan fasilitas yang lebih, kepada para guru. Saat ini ada dua lembaga kementerian yang menangani pendidikan yakni Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama, keduanya punya peran yang sangat besar dalam memajukan pendidikan yakni pencerdasan kehidupan kebangsaan.
Sekalipun lembaga pendidikan yang ditangani pemerintah secara khusus yakni sekolah-sekolah negeri masih sangat terbatas. Perbandingan antara sekolah negeri dengan sekolah swasta sangat jauh perbedaannya, khususnya di Kementerian Agama, sekolah negeri hanya 10% sementara sekolah swasta berjumlah 90%, ini suatu perbandingan yang sangat jauh.
Pendirian sekolah-sekolah swasta yang dinaungi Kementerian Agama sangat besar perkembangannya, masyarakat begitu antusias dalam mendirikan sekolah dengan modal yang sangat terbatas. Itu dilatarbelakangi karena masih terbatasnya jangkauan pemerintah dalam hal ini kementerian agama dalam membangun sekolah-sekolah negeri, namun eksistensi sekolah swasta yang dibangun oleh masyarakat tetap mendapatkan bantuan dari pemerintah sekalipun masih terbatas dan belum maksimal. Itu karena banyaknya atau menjamurnya sekolah-sekolah swasta yang didirikan oleh masyarakat.
Pemerintah saat ini, sedang berusaha keras untuk membantu dalam menjaga eksistensi sekolah swasta khususnya bantuan dana BOS dan guru PPPK juga banyak terdistribusi ke sekolah-sekolah swasta. Sumbangsih sekolah-sekolah swasta dalam rangka untuk mencerdaskan anak bangsa, punya peran yang sangat besar, seandainya tidak ada sekolah swasta pemerintah akan sangat kesulitan dalam pemerataan pendidikan sampai ke pelosok-pelosok daerah.
Ke depan sangat diharapkan kepada pemerintah untuk meningkatkan perhatiannya kepada sekolah swasta, jangan lagi ada perbedaan yang prinsip antara sekolah negeri dan sekolah swasta, untuk berperan besar dalam mencerdaskan anak-anak bangsa. Agar fasilitas yang sangat minim yang dimiliki sekolah swasta khususnya yang ada di daerah-daerah, hendaknya menjadi perhatian utama dari pemerintah.
Ada memang sekolah swasta yang punya fasilitas bagus, khususnya yang ada di kota-kota besar, dan punya modal yang besar, dan dikelola secara profesional misalnya Al Azhar, Al Izhar, sekolah madania, perguruan athirah, dan sederet sekolah bergengsi lainnya, tapi itu bagian kecil saja, dari jumlah sekolah swasta yang ada di Indonesia.
Sumbangsih sekolah-sekolah swasta dalam menciptakan sumber daya manusia, itu sangat besar, dengan fasilitas yang sangat minim, mereka dapat bertahan dalam memberikan semangat pembelajaran dengan fasilitas seadanya. Begitupun guru-guru yang ada di sekolah swasta, punya semangat sekalipun masih tenaga honorer, tidak mengurangi kompetensi mereka untuk memajukan pembelajaran di sekolah.
Dengan melihat realitas di atas, Pemerintah tidak lagi memperbesar jurang dikotomi antara pendidikan yang dikelola pemerintah dan yang dikelola oleh masyarakat. Sumbangsih pendidikan yang diberikan oleh sekolah swasta dengan fasilitas terbatas hendaknya menjadi perhatian pemerintah kedepan, bukan berarti selama ini, pemerintah tidak memberikan bantuan, tapi itu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan usaha yang telah diberikan oleh sekolah swasta dalam pengembangan sumber daya manusia.
Keterbatasan-keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh lembaga atau sekolah swasta tidak membuat mereka terhenti proses pembelajarannya, tapi dijadikan cambuk atau pemompa semangat untuk lebih maju kedepan. Begitupun kompetensi guru-guru yang ada di swasta, tetap dipertahankan, namun pengembangannya tidak sekencang kompetensi yang ada di sekolah negeri.
Perlu peningkatan terus-menerus kompetensi guru yang ada di swasta dengan bekerjasama dengan sekolah-sekolah negeri. Sekarang ini sekolah negeri sudah ada komunitas KKM atau kelompok kerja madrasah, ini adalah komunitas yang pelopori sekolah induk atau negeri untuk mengontrol sekolah-sekolah swasta yang bergabung dalam komunitas tersebut, sekaligus media komunikasi dalam proses meningkatkan proses pembejaran antara sekolah induk dengan sekolah-sekolah swasta yang berada dibawah naungannya.
Dalam peningkatan kualitas para guru, kepada pemerintah untuk mengaktifkan kembali secara masif, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kepada para guru dengan tidak membedakan antara guru yang ada di negeri dengan guru yang ada di swasta. Guru adalah garda terdepan dalam menciptakan generasi yang berkualitas untuk Indonesia yang kuat ke depan.
Bagaimanapun hebatnya kurikulum ditangan guru yang tidak punya kompetensi, tidak akan menghasilkan generasi yang handal. Tapi bagaimanapun sederhananya kurikulum, tapi ditangan guru yang punya kompetensi yang komplit itu akan berhasil menghasilkan generasi yang handal. Oleh sebab itu, tema hari guru tahun ini sangat tepat yaitu guru hebat Indonesia kuat.
Selamat Hari Guru
(Bumi Pambusuang, 24 November 2024)