Haru dan khusyuk, itulah yang terlihat di kompleks Gereja Santa Maria Mamuju pada Jumat Pagi. Sekitar pukul 08.30 WITA umat katolik tengah mengikuti ibadah dan tablo Jalan Salib.(18/4)
Mendekati pukul delapan, umat mulai meramaikan kompleks sekitar gereja dan berjalan kaki menuju titik awal Jalan Salib. Ibadah dibuka dengan pengantar nyanyian dan doa. Setelah itu, barulah masuk ke sesi perenungan.
Dalam perenungan ini, sebuah visualisasi peristiwa atau tablo disajikan. Pertunjukan dikemas dalam bentuk teater, yang menceritakan perjalanan Yesus menuju peristiwa penyaliban.
Tablo Jalan Salib itu sendiri dibagi ke dalam 14 perhentian. Mulai dari Yesus dijatuhi hukuman mati dan diadili, hingga pemakaman Yesus. Tiap perhentian tersebut masing-masing memiliki pesan dan amanat tersendiri.
Pertunjukan tablo itu diperankan oleh para pemuda-pemudi atau Orang Muda Katolik (OMK) St. Maria Mamuju. Aksi teatrikal tersebut menciptakan suasana sedih dan haru, terutama saat Yesus diadili. Pada momen itu, prosesi dipenuhi dengan teriakan-teriakan "Salibkan Dia!", membuat pilu umat yang menyaksikan.
Para umat yang datang, terlihat sangat khusyuk mengikuti jalannya prosesi dan napak tilas ini, tidak sedikit yang sampai meneteskan air mata.
Wilayah
Sedih dan Haru Warnai Tablo Jalan Salib Paroki St. Maria Mamuju
- Jumat, 18 April 2025 | 11:56 WIB
