Mamuju — Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Sulawesi Barat menggelar Lokasabha III pada Sabtu, 1 Agustus 2025, sebagai forum tertinggi musyawarah umat Hindu Sulawesi Barat lima tahunan. Kegiatan yang berlangsung khidmat ini diwarnai semangat kebersamaan lintas tokoh keagamaan dan unsur pemerintah daerah.
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, melalui Pembimas Hindu I Nyoman Aryadi yang mewakili Kakanwil Kemenag Sulbar, menyampaikan sejumlah pesan strategis yang mencerminkan arah kebijakan Kemenag RI dalam membina kehidupan beragama yang harmonis dan berwawasan lingkungan.
Dalam sambutannya, Nyoman Aryadi menekankan pentingnya implementasi Ekoteologi, salah satu dari delapan program prioritas nasional Kementerian Agama (Asta Protas). Melalui pendekatan ekoteologi, PHDI diharapkan tidak hanya memperkuat sisi spiritual umat Hindu, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian budaya dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Ekoteologi menjadi wujud nyata komitmen lembaga keagamaan dalam merawat bumi sebagai bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Sang Pencipta,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh umat Hindu untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan moderasi beragama, sebuah nilai yang sangat relevan dengan karakteristik Provinsi Sulbar yang dikenal sebagai “Indonesia Mini”—mewakili keberagaman suku, budaya, dan agama.
“Kerukunan tidak boleh hanya berhenti dalam tataran internal, tapi juga harus dibangun lintas komunitas. Di sinilah peran tokoh-tokoh agama dan lembaga keagamaan menjadi sangat strategis,” imbuhnya.
Kemenag Sulbar juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya Lokasabha ini, seraya berharap hasil-hasil musyawarah dapat membawa kemajuan bagi umat Hindu di Bumi Malaqbiq.
Ketua PHDI Sulbar, IPTU (Purn) I Wayan Supatra, menjelaskan bahwa Lokasabha merupakan agenda rutin setiap lima tahun yang menjadi wadah strategis untuk memilih ketua dan pengurus baru PHDI Sulbar periode 2025–2030. Selain pemilihan, forum ini juga membahas penyusunan program kerja, evaluasi kinerja pengurus sebelumnya, serta penguatan sinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
Lokasabha kali ini mengusung tema: “Penguatan Sinergitas Lembaga Agama Bersama Pemerintah untuk Membangun Karakter dan Harmoni dalam Kebhinekaan Menuju Indonesia Emas”.
Momen Lokasabha terasa semakin bermakna dengan kehadiran Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. Dalam sambutannya, ia menggarisbawahi pentingnya meneladani nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya sila keempat, yang menekankan musyawarah untuk mufakat dalam proses pengambilan keputusan.
“Kita semua berkumpul di sini bukan hanya untuk memilih pemimpin, tapi juga untuk menegaskan komitmen bersama dalam menjaga kebersamaan dan kerukunan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” tegasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Karo Kesra yang mewakili Gubernur Sulbar, unsur Forkopimda, pengurus PHDI kabupaten/kota se-Sulbar, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi dan kabupaten, serta sejumlah tokoh dan lembaga keagamaan lainnya.
Bagi Kementerian Agama, Lokasabha bukan sekadar forum internal umat Hindu, tetapi juga bagian dari ekosistem kerukunan nasional yang harus terus dirawat dan dikembangkan demi Indonesia yang damai.
Wilayah
PHDI Sulbar Gelar Lokasabha III, Kemenag Dorong Penguatan Ekoteologi dan Moderasi Beragama
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 12:57 WIB
