Kirab Salib Sulbar Youth Day Tiba di Paroki St. Maria Mamuju

Pak Martinus Musu’ bersama Pastor Paroki St. Maria Mamuju, P. Wilhelmus Tulak, Pr. saat serah-terima Salib SYD.

Perarakan atau perjalanan yang dilakukan secara bersama-sama atau beriring-iringan secara teratur dan berurutan dalam suatu rangkaian acara dikenal dengan kirab. Sabtu, (13/1) diadakan atau dilanjutkan kirab salib SYD dari Paroki St. Josep Polewali menuju Paroki St. Maria Mamuju. Rombongan ini dibawa komado Bpk. Martinus Musu’  bersama 25 Orang Muda Katolik (OMK) tiba di komples gereja Paroki Mamuju Pkl. 18.00. Meskipun, mereka lambat tiba dari rencana semula karena kendala jalan yang buka-tutup tetapi syukur mereka boleh tiba dengan selamat. Pastor Paroki dan Vikep beserta umat sudah stand-by menunggu kedatangan pembawa kirab Salib SYD.

Sulbar Youth Day (SYD) merupakan sebuah program untuk anak muda di Kevikepan Sulawesi Barat yang berlangsung 3 tahun sekali. Salib SYD  diestafetkan dimulai dari Paroki Polewali, Paroki St. Mikael Tobadak, Paroki Mamasa dan terakhir diletakkan di  Paroki St. Yusuf Pekerja Baras, tempat SYD berlangsung tahun ini. Salib SYD ini yang diarak dari paroki ke paroki itu merupakan karya tangan pak Ma’dika dari Mamasa.

Kirab Salib setiba di Paroki Mamuju disambut dengan tarian dari anak-anak OMK dan selanjutnya diserahkan dari ketua rombongan, Pak Martinus Musu’ dari Paroki Polewali ke Pastor Paroki St. Maria Mamuju, P. Wilhelmus Tulak, Pr. Sebelum serah-terima Salib SYD,  Pak Martinus Musu’ menyampaikan salam hangat dari Pastor Paroki St. Josep Polewali dan vikaris yang tidak sempat mengantar langsung salib SYD karena ada kunjungan pastoral. Selanjutnya beliau menyatakan bahwa meskipun perjalanan panjang dan tidak lancar dari Polewali tapi puji Tuhan semua bisa dilalui dengan baik dan tiba dengan selamat.

Salib yang berwarna coklat keemasan itu diarak ke dalam gereja dan  ditahtahkan di depan altar sambil diirigi lagu oleh Sdri. Irene Miranti sembari umat  memasuki ruang gereja. Selanjutnya, pastor paroki menyampaikan sambutan singkat.  Beliau menyamaikan bahwa salib yang diarak dari paroki ke paroki ini sebagai simbol semangat anak muda katolik dalam menghidupi iman akan Yesus Kristus itu sendiri. Pada setiap paroki akan ditahtahkan selama 1 bulan untuk semakin menyemangati OMK pada khususnya dan umat pada umumnya bahwa dengan salib ini iman akan Yesus tetap kuat dan akan diperdalam melalui kegiatan SYD yang tahun ini akan ditempatkan di Paroki St. Yusuf Pekerja Baras.

Rangkaian kegiatan kirab Salib OMK ini masih dilanjutkan dengan kegiatan dinamika kelompok, doa Taize yang dipimpin oleh Fr. Hilarius (TOP-er Mamuju). Selain itu juga ada game yang dibuat untuk semakin mengakrapkan para OMK dari kedua paroki dan ditutup dengan penyalaan api unggun serta dero. Kompleks gereja yang sudah dipenuhi tenda-tenda akan siap ditempati bemalam para OMK. OMK yang berkumpul selain dari pusat paroki juga hadir dari stasi-stasi yakni St. Saultiwo, St. Toabo, dan stasi-stasi dari wilayah Tommo. Total OMK yang terdaftar sebanya 120 orang. Dalam kebersamaan, mereka melakukan berbagai kegiatan untuk semakin menjalin persaudaraan dan keakraban di antara mereka dibawa komadan Shelin Alfionita, Ketua OMK Paroki St. Maria Mamuju.

Minggu, (7/1) bersama umat paroki Mamuju, para OMK mengikuti misa yang dipimpin oleh Vikep Sulbar, P. Oc. Samson Bureny dan Pastor Paroki Mamuju, P. Wilhelmus. Dalam renungannya, P. Sam, menekankan makna dari salib sebagai simbol kehinaan, pengorbanan, tetapi sekaligus sebagai simbol kemuliaan dan keselamatan. Maka itu, kesetiaan iman akan Yesus Kristus harus ditingkatkan. OMK tidak boleh mudah terpengarahu dengan tawaran dunia dewasa ini. OMK harus tetap setia kepada Yesus, sebagai Sang Juruselamat.

Dalam bagian penutup, Pastor Paroki menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua umat khususnya OMK Paroki Polewali yang telah mengantar salib SYD dan Paroki Mamuju menerima Salib itu. Aura dari salib SYD inilah yang akan mewarnai OMK Paroki Mamuju selama sebulan dan selanjutnya akan diantar ke Paroki St. Mikael Tobadak. Kegiatan OMK masih berlanjut hingga makan siang. Di sela waktu yang singkat ini mereka masih membina keakraban satu sama lain untuk menguatkan tali persaudaraan sebagai sebuah keluarga yang satu kudus, katolik, dan apostolik. Selamat bermenung, salib SYD akan menyinari kita semua dalam meniti peziarahan hidup ini. See you in the next camp at St. Yusuf Pekerja Baras Parish.

 

Kontributor : Anton Ranteallo​​​​​​​ - Penyuluh Agama Katolik


Wilayah LAINNYA