Jakarta (Humas Kanwil) - "kehadiran kita pada hari ini bukan hanya sekedar bertemu, akan tetapi soal Masa depan kementerian Agama dan Penyuluh Agama Islam di masa depan. Kita yang memiliki kewenangan untuk melakukan identifikasi akan kebutuhan, yang basisnya ada berada di kecamatan harus bekerja secara maksimal. Karena Orientasi pertemuan ini, bukan hanya sekedar formalitas, akan tetapi mengandung keimanan dan keselamatan akan hajat kita malam ini.
"Sebagai jabatan Profesional PAI, kita dihadapkan pada tantangan tugas yang sangat dinamis, dengan kualifikasi dan kompetensi yang kita miliki, maka segala tantangan dan hambatan bisa kita lewati. bersama IPARI kita pastikan bahwa kedepan PAI akan semakin baik". Demikian prolog direktur penerangan agama islam pada ditjen bimas islam kemenag RI H. Ahmad Zayadi saat memberikan arahan sekaligus membuka acara secara resmi penyusunan Formasi PPPK PAI tahun 2024 di hotel Novotel jakarta, Jumat, 26 januari 2024.
Sebagai jabatan profesional diatas, tentu tantangan dan hambatannya sangat dinamis, olehnya itu kita perlu melakukan afirmasi dan mengfasilitasi PAI supaya lebih baik dimasa depan. saya berharap kepada kasubdit PAI untuk insten dan secara berkelanjutan terus membangun komunikasi ke puslitbang agar PAI dapat mengikuti jenjang kediklatan, sehingga dapat mengembangkan kompetensi dan karirnya," urai direktur penais ini penuh asa.
Kompetensi ini meliputi pada aspek, yaitu kompetensi substansi akademik, kompetensi sosial, kompetensi personal dan kompetensi metodologi penyuluhan.
Metodogi penyuluhan dan bimbingan ini sangat urgen dimiliki oleh setiap PAI, karena sangat tergantung ketepatan dalam memilih metodologi penyuluhan sesuai kebutuhan Dan mitra terdepan kita untuk bisa mewujudkan dan meningkatkan itu ada pada IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) sebagai rumah besar PAI dalam membangun kompetensi dan karirnya.
Kita juga di tugaskan dan diharapkan untuk menyampaikan penyuluh profilin eksistim maupun penyuluh yang dibutuhkan. Terutama eksistem yang sudah menjadi penyuluh agama islam non PNS. dalam penyusunan formasi PPPK ini harus di petakan usianya, latar belakang pendidikannya, jabatan dan kepangkatan bagi PAI PNS karena kita senantiasa berkoordinasi dengan menpan RB dalam upaya peningkatan dan penguatan komptetensi karir di masa depan.
"Dalam pendataan dan penyusunan PAI PPPK ini, pastikan mereka semua terangkut, jangan sampai ada yang ketinggalan, karena ini menyangkut masa depan mereka," kilah Ahmad Zayadi penuh khidmat.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh ketua tim penais kanwil kemenag se indonesia, operator dan admin E-formasi se-Indonesia. ( Alan )
Wilayah
Direktur Penais : Pastikan mereka terdata, jangan sampai ketinggalan
- Jumat, 26 Januari 2024 | 23:58 WIB