Dai 3T Maksimalkan Tanya Jawab, Edukasi dan Konseling

Katim Penais dan SI se-Indonesia

Mamuju (Kemenag) - 500 Penceramah atau Dai yang akan berdakwah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) selama bulan Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk provinsi Sulawesi Barat yang mendapatkan 5 orang Dai kondang. Dari 5 orang dai tersebut, 2 Dai Nasional asal Garut dan Cirebon, Jawa barat dan 3 Dai lokal 2 Sulsel dan 1 dari Sulbar.

Untuk mengetahui sampai sejauh mana tanggapan masyarakat terkait kehadiran para Dai ini, telah dilakukan zoom meeting seluruh Katim Penais dan SI sebagai bahan evaluasi dan monitoring kegiatan 3T di masing-masing daerah yang dipimpin oleh koordinator Dai 3T se-Indonesia H. Subhan Nur, Lc. Senin, 18 maret 2024.

Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, yang menyatakan bahwa tujuan program Dai 3 T ini adalah untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan di wilayah-wilayah yang lebih membutuhkan dan pengiriman dai ke wilayah 3T merupakan upaya memberikan pelayanan keagamaan yang merata, khususnya selama bulan suci Ramadan "urai ustadz Subhan koordinator Dai 3T kemenag RI.

Pada beberapa sesi, masing-masing Katim Penais dan SI se-Indonesia melaporkan terkait kondisi setelah para Dai ini sampai dilokasi dan telah menjalankan tugasnya secara baik, semua berjalan dengan lancar sesuai yang di harapkan.

H. M. Sahlan selaku Katim melaporkan bahwa dari 5 Dai 3T yang ditempatkan di provinsi Sulawesi Barat, yaitu: ustadz Agus Gunawan dari cirebon bertugas di Desa Wulai Kec. Bambalamotu Kab. Pasangkayu, Farman di Desa Tasokko Kec. Karossa Kab. Mamuju Tengah, Atropal asparina dan Suhaendi di Desa Salumaka Kec. Mambi Kab. Mamasa serta ustadz Saddam Husain di Desa Buttu Pamboang Kec. Pamboang kab. Majene.

Kehadiran mereka semua disambut positif oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Apa yang telah diprogramkan oleh kemenag RI pada Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam ini sangat menyentuh dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat, mereka Dai 3 T sangat kreatif dalam menyampaikan dakwah sesuai kebutuhan, sehingga bimbingan, tanya jawab, konseling dan edukasi betul-betul mereka rasakan, "ini laporan dari masyarakat dan pemerintah setempat kepada kami," urai H. M. Sahlan yang juga selaku sekretaris Majelis Dai Kebangsaan Sulbar.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kabid Bimas Islam H. Haerul, bahwa kehadiran Dai 3T langsung di lokasi sangat membawa dampak positif, karena mereka bisa langsung bertanya terkait pendidikan agama dan keagamaan, ini sangat mereka butuhkan. "Semoga kehadiran para Dai ini bisa menyelesaikan tugasnya secara baik, sehingga masyarakat dan pemerintah termotivasi untuk selalu belajar dan belajar khususnya ilmu agama". urai ketua Tanfidziyah NU Kab. Pasangkayu ini. (gha)


Wilayah LAINNYA