Polman (Humas Kanwil) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (Kakanwil Kemenag Sulbar), H. Adnan Nota, memberikan sambutan hangat kepada peserta kegiatan Dialog Lintas Agama dan Budaya yang diselenggarakan oleh Tim Kerja Ortala dan KUB Kanwil Kemenag Sulbar. (Senin, 24/02/2025)
Dalam sambutannya, H. Adnan Nota mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran dua narasumber utama, yakni Rektor IAI DDI Polman dan Kepala Pusdiklat Gereja Toraja Mamasa. Kehadiran keduanya diharapkan dapat memberikan perspektif akademik dan praktis terkait pluralitas, moderasi beragama, dan perkembangan budaya dalam masyarakat.
"Saya sangat bersyukur karena Pak Rektor IAI DDI Polman dan Bapak Kepala Pusdiklat Gereja Toraja Mamasa bersedia menjadi narasumber kita hari ini. Mereka adalah praktisi akademik dan keagamaan yang akan memberikan warna tersendiri dalam pembahasan kita tentang pluralitas dan moderasi beragama di tengah masyarakat," ujar H. Adnan Nota.
Dalam pemaparannya, Kakanwil menekankan bahwa konsep moderasi beragama bukan hal baru di Nusantara. Sejak zaman Sumpah Palapa, nilai-nilai keberagaman dan toleransi sudah menjadi bagian dari kultur dan karakter bangsa Indonesia.
"Menariknya, konsep moderasi ini sebenarnya telah lama digaungkan di Nusantara, bahkan jauh sebelum Indonesia berdiri. Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa nilai-nilai keberagamaan dan budaya telah berjalan seiring, menjadi kekuatan dalam kehidupan bermasyarakat," tambahnya.
Ia juga menyoroti keberagaman yang ada di Sulawesi Barat, di mana berbagai aliran kepercayaan tumbuh dan berkembang seiring dengan tradisi dan budaya setempat, seperti Mimala di Kanang dan Aluk To Dolo di Mamasa.
Lebih lanjut, Kakanwil mengajak seluruh peserta untuk berdialog secara terbuka dalam upaya memperkuat kehidupan sosial, kemasyarakatan, dan kebangsaan.
"Konsep keagamaan itu bersifat pribadi, tetapi konsep kehidupan sosial dan kenegaraan harus kita bangun bersama. Kita perlu meningkatkan kualitas dialog ini agar memberi kemaslahatan bagi umat masing-masing," ungkapnya.
Mengutip Gus Dur, H. Adnan Nota menekankan bahwa ketika umat beragama menjalankan ajaran agamanya dengan baik, maka masyarakat luas pun akan menikmati manfaatnya.
"Jika umat Islam menjalankan agamanya dengan baik, maka yang menikmati keberkahan itu adalah saudara-saudara kita yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan aliran kepercayaan lainnya. Begitu juga sebaliknya, jika umat lain menjalankan keyakinannya dengan baik, maka umat Islam pun akan merasakan manfaatnya. Karena pada dasarnya, agama hadir untuk memberi kemaslahatan," tuturnya.
Dengan adanya Dialog Lintas Agama dan Budaya ini, Kemenag Sulbar berharap dapat terus memperkuat sinergi antarumat beragama dalam menciptakan kehidupan yang damai, harmonis, dan saling menghormati.
"Mari kita bersama-sama membangun kebersamaan ini demi kebaikan dan kemaslahatan seluruh umat. Semoga diskusi hari ini membawa manfaat besar bagi kita semua," tutup H. Adnan Nota.
Wilayah
Buka Dialog Lintas Agama dan Budaya, Kakanwil Jelaskan Agama Hadir untuk Memberi Kemaslahatan
- Senin, 24 Februari 2025 | 19:06 WIB
