Sesaat setelah jasad dibenamkan, nisan bertuliskan nama pun menjadi tonggak kenangan terakhir dari kehidupan diri yang pernah ada. Selain itu, tak ada lagi yang tersisa mengenai diri karena pasca kematian, manusia hanya bisa dikenang lewat catatan-catatan kebaikan yang sempat diukir semasa hidupnya.
ORANG BAIK akan "hidup" sepanjang masa meskipun hayatnya sudah tak dikandung badan (mate watang tammate pau-pauang).
Sebaliknya, ORANG JAHAT tak perlu menunggu ajalnya tiba karena reputasi kejahatan dalam bentuk apapun yang sempat bahkan sengaja ditorehnya pasti memperpendek umurnya atau membuatnya "mati" sebelum waktunya.
Fakta Kauniyah ini mengajarkan betapa realitas umur kehidupan manusia sesungguhnya tidak ditentukan oleh angka kuantitasnya, melainkan bergantung pada NILAI dan LUHURNYA HARGA DIRI...
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا.....
"Jika engkau berbuat baik maka kebaikan itu untuk dirimu, dan jika engkau melakukan kejahatan maka akibatnya pun akan kembali pada dirimu..."
(QS. Al-Isra': 7).
Dengan demikian, kematian tak hanya menjadi misteri yang pasti datangnya tetapi juga merupakan DAKWAH TERPENTING bagi siapa saja menuju proses rehabilitasi diri dari waktu ke waktu.
Ushini waiyyakum bitaqwallah, Wallahu a'lam bisshawab.