Indikator Dalam Menjaga Pikiran, Jiwa dan Raga ala Kabid Bimas Islam

Kabid Bimas Islam Muhammad Dinar Faisal

Mamuju (Humas Kanwil) – Kepala Bidang Bimas Islam, Muhammad Dinar Faisal mengajak pejabat dan staf untuk berbahagia dalam situasi apapun. Hal tersebut disampaikannya saat apel pagi di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Selasa (19/12/2023).

Diawal amanahnya, ia mengatakan di kolong langit Korongana ini tidak menentu, kadang tiba-tiba cerah dan kadang tiba-tiba mendung.  Akan tetapi semoga kita tidak seperti itu.  Artinya, pagi hari ini ia mengajak semua untuk berbahagia. Karena dengan kebahagiaan itu bisa melaksanakan atau melakukan apa saja aktivitas-aktivitas, dimana aktivitas yang dilaksanakan itu akan memberikan nilai positif ketika hati itu bahagia.

“Jadi mari kita belajar membahagiakan hati kita dalam situasi apapun. Walaupun di penghujung tahun ini saya paham bahwa pejabat pelaksana cukup disibukkan dengan berbagai laporan pertanggungjawaban yang harus dituntaskan. Tapi mari kita laksanakan tugas itu dengan penuh enjoy, dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan di penghujung tahun ini kurang lebih 10 hari lagi akan memasuki tahun baru. Dan di tahun baru nanti, berharap juga pikiran kita baru lagi. Kunci dari sebuah kebahagiaan itu adalah bagaimana agar supaya senantiasa menenangkan hati, pikiran dan perasaan.

Ia menjelaskan paling tidak indikatornya itu agar supaya pikiran, jiwa dan raga senantiasa dijaga. Karena kalau tidak bahagia, maka seluruh aktivitas pasti akan terganggu. Pastikan kalau pada pagi hari ini sahabat-sahabat sekalian yang hadir pada apel ini sudah sarapan pagi semua. Pastikan itu, kalau tidak sempat sarapan pagi masuk di kantor, otomatis tidak akan bahagia, karena tidak adil pada diri kita.

“Kalaupun ternyata di dalam melaksanakan tugas, fisik kita menurun itu juga tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Maka dengan sarapan pagi berarti kita menjaga imun kita.  Nah, imun ini adalah merupakan sumber dari sebuah inspirasi dalam pelaksanaan tugas kita,” jelas Kabid. Bimas Islam.

Jadi, jaga selalu fisik dan raga kita agar supaya tetap dalam kondisi fit, sehat dan stabil, sehingga pikiran menjadi jernih. Hati bisa tenang dan disitu akan mendapatkan sebuah makna dari kebahagiaan itu sendiri. 

Selian itu, ia juga mengajak menjaga hati dan rohani dengan caranya harus banyak bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa, syukuri apa yang ada. Dalam situasi dan kondisi apapun harus bersyukur. Banyak sekali nikmat yang telah diberikan Allah yang patut untuk disyukuri. ”Salah satu bentuk kesyukuran kita kepada Allah adalah pertama kita senantiasa berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua.  Ini penting untuk mendapatkan berkah Allah, berarti kita harus memperbaiki akhlak dan etika kita kepada orang tua kita.”

Kemudian, yang kedua adalah orang tua itu tidak satu. Ia menerangkan, “kalau macam saya orang tuaku itu ada empat, yaitu orang tua yang melahirkan saya, mertua saya, guru saya dan pemimpin saya. Itu adalah orang tua kita,” terangnya. 

Sebelum menutup arahannya, ia berharap untuk menjaga rohani agar tetap stabil dan tetap bahagia.  Bersyukur kepada Allah dan berbaktilah kepada kedua orang tua, guru-guru dan kepada pemimpin. Berkah dari langit akan turun sehingga kebahagiaan itu akan bisa diraih dan dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.


Wilayah LAINNYA