Polewali Mandar (Humas Kanwil) — Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Syamsul, secara resmi membuka Kegiatan Peningkatan Kompetensi dan Moderasi Beragama Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan II Kabupaten Polewali Mandar. (Sabtu, 09/08/2025)
Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat peran guru PAI tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga agen perubahan dalam mengatasi buta aksara Al-Qur’an dan mengembangkan moderasi beragama di sekolah.
Dalam sambutannya, H. Syamsul menegaskan bahwa Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) terus mendorong program-program prioritas agar senantiasa berjalan dan memberi dampak nyata. Salah satu fokus utama adalah penyelesaian masalah buta aksara Al-Qur’an di seluruh tingkatan pendidikan.
"Target akhir program ini bukan sekadar guru agamanya, tetapi bagaimana mendorong seluruh siswa di semua tingkatan bebas dari buta aksara Al-Qur’an. Kita sudah melakukan asesmen kepada seluruh guru PAI di Sulawesi Barat untuk memetakan kondisi ini. Secara nasional, program ini akan dijalankan di seluruh Indonesia dengan pendampingan asesor dari PTIQ,” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa asesmen nasional tersebut telah diluncurkan di dua provinsi, yakni DKI Jakarta dan Banten, dan dalam waktu dekat akan menyentuh Sulawesi Barat.
Bahkan, fitur asesmen Gerakan Bebas Buta Aksara Al-Qur’an (GBBAQ) bagi guru PAI telah tersedia di aplikasi SIAGA sebagai sarana persiapan sebelum asesmen berlangsung.
Selain penguatan literasi Al-Qur’an, H. Syamsul menekankan bahwa guru PAI harus menjadi pendongkrak indeks moderasi beragama.
Menurutnya, hal ini sangat relevan mengingat hasil penelitian tahun 2023 menunjukkan bahwa indeks literasi Al-Qur’an di Sulawesi Barat masih berada di angka 63%.
“Artinya, dari setiap 100 umat Islam, ada 37 orang yang tidak bisa baca tulis Al-Qur’an. Ini pekerjaan besar yang akan kita titipkan kepada guru agama. Maka kegiatan ini kita desain agar mampu meningkatkan indeks moderasi beragama sekaligus memberantas buta aksara Al-Qur’an,” tegasnya.
Kegiatan yang diikuti oleh guru-guru PAI dari berbagai jenjang pendidikan ini diharapkan menjadi momentum percepatan program literasi Al-Qur’an sekaligus penguatan peran guru dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan moderat.
Wilayah
Guru PAI Harus Menjadi Pendongkrak Indeks Moderasi Beragama
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 18:09 WIB
