Mamuju (Humas Kanwil) - Madrasah Reform program yang digagas oleh Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) yang disupport oleh World Bank dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di seluruh Indonesia.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang diikuti oleh Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas), Kelompok Kerja Madrasah (KKM), Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kab. Mamuju di Aula Kanwil Kemenag Sulbar. (Selasa, 29 November 2022)
Dalam materi yang dibawakan oleh H. Syafrudin Baderung menyatakan melalui wadah MGMP dan KKG harus melakukan penguatan pada tiga komponen madrasah reform tersebut, karena semua bantuan Bank Dunia adalah penguatan kelembagaan madrasah.
"Komponen yang pertama adalah perbaikan perencanaan melalui e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah Berbasis elektronik), madrasah negeri maupun swasta harus melakukan penginputan melalui elektronik perencanaan penganggaran setiap madrasah," terangnya.
Ia menambahkan perencanaan harus diperkuat dan matang, jika tidak memiliki perencanaan segala sesuatu yang diinginkan tidak berjalan dengan baik.
Selanjutnya, Kakanwil menjelaskan komponen madrasah reform yang kedua adalah Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) untuk menilai literasi, numerasi, dan sains.
Lebih lanjut, H. Syafrudin menyampaikan komponen terakhirnya adalah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk memanfaatkan segala bentuk pelatihan yang dilaksanakan dengan bantuan dari Bank Dunia.
"Sengaja bantuan ini digelontorkan agar supaya kita bisa memutus siklus pelatihan yang seharusnya teman-teman ini ikut di balai pelatihan di Makassar tapi ini dilaksanakan di sini, hanya mengundang pemateri yang hebat," pungkasnya.
Turut hadir juga Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H. Misbahuddin dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Hj. Sumiati.
(Fqh/Erw)