Mamuju (18 Juli 2025) — Komitmen Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat dalam membebaskan masyarakat dari buta aksara Al-Qur'an terus digalakkan melalui program Kampung Gerakan Bebas Buta Aksara Al-Qur'an (BBAQ) di setiap kecamatan.
Dalam pertemuan daring yang melibatkan Kepala Bidang Bimas Islam, tim Penais dan SI, serta ratusan penyuluh agama Islam se-Sulawesi Barat, langkah-langkah strategis kembali ditegaskan.
Kepala Bidang Bimas Islam, Haerul, menyampaikan bahwa gerakan ini berada di bawah pembinaan langsung para Penyuluh Agama Islam yang menjadi ujung tombak dakwah dan pembinaan keagamaan di lapangan. Ia menginstruksikan agar setiap lokasi penyuluhan memiliki penanda visual berupa plang nama binaan, sebagai identitas bahwa titik tersebut merupakan bagian dari program resmi Kementerian Agama.
“Kami ingatkan kepada seluruh penyuluh agar setiap titik sasaran dipasangi plang yang mencantumkan bahwa itu merupakan binaan Kementerian Agama. Ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan menunjukkan kehadiran negara melalui peran para penyuluh,” tegas Herul.
Dengan jumlah penyuluh yang mencapai lebih dari 600 orang, Haerul optimis bahwa target satu desa satu penyuluh dapat tercapai. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala, baik setiap tiga bulan maupun tahunan, demi memastikan perkembangan program berjalan sesuai harapan.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulbar, dalam arahannya, mengingatkan pentingnya penetapan indikator sebelum suatu wilayah dapat disebut sebagai Kampung BBAQ.
“Jangan hanya sekadar memberi label. Harus jelas indikatornya—misalnya jumlah TPQ yang aktif atau adanya gerakan kampung mengaji secara konsisten. Tanpa indikator yang terukur, label itu tak bermakna,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa setiap penyuluh harus memiliki target binaan yang konkret. “Minimal satu penyuluh punya lima kelompok binaan. Ini agar kita bisa memetakan dan memantau progres secara sistematis,” lanjutnya.
Menutup arahannya, Kakanwil menyampaikan pentingnya evaluasi rutin setiap bulan disertai dengan data lapangan yang akurat. Ia berharap program ini menjadi gerakan masif dan terstruktur, demi mencapai cita-cita besar: Sulawesi Barat Bebas Buta Aksara Al-Qur'an di tahun 2027.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Kasub Tim Evaluasi Kinerja PAI Ditjen Bimas Islam Heru Susanto. Ia menyampaikan bahwa Subdit Ditjen Kementerian Agama menyambut baik Gerakan BBAQ yang digagas Kanwil Kemenag Sulbar. Ia menyampaikan apresiasiasi setinggi-tingginya untuk gerakan BBAQ ini.
Ia juga menilai gerakan ini cocok dengan fungsi utama Penyuluh Agama Islam yakni memberantas gerakan BBAQ.