Mamuju (Humas Kanwil) – “Bidang Bimas Islam Islam dan Kabid. Madrasah luar biasa hari ini warna bajunya sangat menyala.” Ucap Pembimas Hindu, I Nyoman Aryadi dalam arahannya pada Apel pagi yang dilaksanakan di halaman Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Barat. (Kamis, 09/01/2025)

Ia melanjutkan, ini bisa menjadi motivasi baginya sehingga bisa mengikuti teman-teman di Bidang Bimas Islam.

I Nyoman Aryadi mengungkap pakaian juga tentu menjadi support dan semangat dalam menjalankan tugas dan fungsi. Bukan berarti menyambut tahun baru juga pakaian harus baru pula, tetapi dengan cara itu untuk mencintai bangsa dan negara.

“Untuk itu, mudah-mudahan mungkin teman-teman yang lain ada kesepakatan, kita seperti teman-teman di Bimas Islam sehingga ada keseragaman,” ungkap I Nyoman.

Selan itu, ia menyampaikan sekarang sudah memasuki tahun baru 2025 yang disertai dengan semangat-semangat yang baru juga.

Ia menjelaskan, sebagai pengguna anggaran sepatutnya menyelesaikan dalam bentuk administrasi dan laporan pertanggung jawaban.

Lebih lanjut, ia menghimbau kepada pengelola yang ada di satker mulai menyelesaikan laporan dan memetakan target-target kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2025.

“Sehingga terjadwal, jadi terkoneksi antara pimpinan dan pengelola kegiatan, sehingga pelaksanaan betul-betul terlaksana dengan baik. Jadi tidak ada pelaksanaan kegiatan berjalan dengan sendirinya karena sudah dipetakan dan dijadwalkan,” himbaunya.

Kemudian, ia juga mengingatkan bahwa tetap menjaga kedisiplinan karena Aparatur Sipil Negara untuk saat ini menjadi sorotan karena menjadi indikator atau barometer. Terkait dengan perkembangan kemajuan ekonomi dan harga barang.

Ia menambahkan penyelesaian e-Kinerja diberi batas waktu sampai dengan tanggal 10 Januari 2025.

“Jika kita tidak bisa menyelesaikan di tanggal 10 dikhawatirkan pimpinan kita tidak mau memberikan penilaian dan penanda tanganan,” tambahnya.

Sebelum menutup arahannya, ia berharap Untuk itu, mari kita kerja bersama-sama karena itu salah satu pertanggung jawaban sebagai Aparatur Sipil Negara secara dibuktikan dengan jaminan mengisi e-Kinerja.

“Walaupun mungkin kita bekerja secara maksimal namun tidak tercatat secara administrasi sehingga bisa dikatakan kita tidak berkinerja,” tutupnya.