Mamuju (Humas Kanwil) - Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Aparatur Sipil Negara (ASN) semakin mengintegrasikan teknologi cerdas. Melalui berbagai inovasi digital, ASN kini mampu mengoptimalkan proses administrasi, pengelolaan data, dan komunikasi internal. Hal tersebut disampaikan oleh Pembina Buddha saat Apel Kerja, Kamis (10/08/2023).
Salah satu langkah konkret adalah penggunaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang memudahkan ASN dalam mengelola jadwal tugas, mengidentifikasi prioritas kerja, dan memprediksi potensi masalah. Dengan algoritma cerdas, sistem ini membantu ASN mengambil keputusan yang lebih tepat dalam waktu singkat.
Pembimas Buddha, TS. Haryanto mengemukakan bahwa penggunaan teknologi seperti komputer mempermudah dalam pekerjaan maupun pembelajaran. Seperti yang diketahui, 7 program Menteri Agama RI yang salah satunya adalah "Transformasi Digital".
"Penggunaan teknologi komputer bisa mempermudah pekerjaan, salah satu program prioritas Menteri Agama yaitu Transformasi Digital," ungkapnya.
Ia menambahkan, integrasi teknologi juga terlihat dalam proses pelatihan dan pengembangan ASN. Dengan platform pembelajaran online dan pelatihan jarak jauh, ASN dapat terus meningkatkan kompetensinya tanpa harus meninggalkan tugas utama. Ini juga membantu dalam pengembangan karier yang lebih terarah.
Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik juga terlihat dalam bentuk layanan digital bagi masyarakat. ASN kini dapat memberikan informasi dan layanan melalui platform online, seperti pengajuan dokumen, permohonan izin, hingga pengaduan. Hal ini merampingkan proses dan meminimalisir birokrasi yang berbelit-belit.
Dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi dalam lingkungan ASN, TS. Haryanto mengharapkan pelayanan publik semakin efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.