Makassar (Humas Kanwil) - Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Sulawesi Barat, H. Syamsul memberikan sambutan dan arahan penting dalam kegiatan Pendampingan Teknis Penyusunan Awal RKA Tahun 1446 H/2025 M dan Penyusunan Laporan Keuangan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M Kanwil Kemenag Sulbar yang dilaksanakan di Hotel Harper. (Senin, 08/07/2024)
Dalam sambutannya, H. Syamsul menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh penyelenggara ibadah haji atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam mewujudkan pelayanan haji yang semakin berkualitas tahun ini. Dia juga menekankan pentingnya evaluasi dan review terhadap pelaksanaan ibadah haji tahun ini untuk perencanaan yang lebih baik di masa depan.
Mengacu pada arahan Sekjen Kemenag RI, ia menjabarkan 4 poin penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan ibadah haji, yaitu:
1. Tampilan Fisik: Penampilan fisik menjadi hal pertama yang dilihat oleh masyarakat saat dilayani. Seksi haji Kanwil Kemenag Sulbar patut diapresiasi karena memiliki tampilan yang terbaik di antara semua seksi. Penting untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas tampilan fisik agar memberikan kesan positif bagi masyarakat.
2. Kenyamanan Masyarakat: Kenyamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Hal ini dapat dicapai dengan menyediakan layanan yang mudah diakses, informatif, dan ramah.
3. Responsif: Penyelenggaraan ibadah haji selalu dinamis dan penuh dengan kemungkinan munculnya permasalahan. Kemampuan untuk merespon dan menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tepat menjadi kunci penting dalam memastikan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.
4. Akuntabilitas: Seluruh program yang dilaksanakan harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Hal ini membutuhkan sistem pelaporan yang transparan dan akuntabel.
Iajuga menekankan pentingnya mempertimbangkan keempat poin tersebut dalam perencanaan ibadah haji tahun depan. Dia mendorong jajarannya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan agar penyelenggaraan ibadah haji di Sulbar semakin profesional dan bermartabat.
Salah satu contoh inovasi yang telah dilakukan tahun ini adalah memperketat istita'ah kesehatan bagi jamaah calon haji sebelum melunasi biaya ibadah haji. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan dan kesiapan jamaah sebelum berangkat ke tanah suci.
"Mengelola ibadah haji adalah sebuah proses yang dinamis dan selalu ada perkembangan baru. Kita harus terus belajar, berinovasi, dan meningkatkan kualitas layanan agar penyelenggaraan ibadah haji di Sulbar semakin baik," ujarnya.
Kegiatan Pendampingan Teknis Penyusunan Awal RKA Tahun 1446 H/2025 M dan Penyusunan Laporan Keuangan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen perencanaan dan laporan keuangan yang berkualitas dan akuntabel.