Mamuju, Sulawesi Barat – Dalam semangat kebersamaan dan kekhusyukan, ratusan jamaah dari berbagai daerah di Sulawesi Barat berkumpul untuk memperingati Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW.
Acara yang berlangsung di Asrama Haji Transit Mamuju ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, tetapi juga menekankan pentingnya literasi keagamaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta merawat aqidah Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.(7/10/2024)
Mengusung tema “Memperkuat Literasi Keagamaan untuk Menjaga NKRI dan Merawat Aqidah”, peringatan Maulid Akbar tahun ini dibuka dengan lantunan shalawat dan zikir yang memenuhi udara.
Suasana religius menyelimuti para peserta yang terdiri dari tokoh agama, masyarakat, hingga pejabat pemerintah daerah. Salah satu sosok yang menjadi sorotan dalam acara tersebut adalah Adnan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulawesi Barat, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Barat.
Menurut Adnan, memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang benar sesuai dengan Ahlusunnah wal Jamaah adalah kunci untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya persatuan dan toleransi. "Urusan kita tidak akan dikenal oleh Allah SWT jika kita lalai terhadap agama dan bangsa," katanya dengan penuh penekanan. Ia mengingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjaga aqidah adalah anugerah yang tidak diberikan kepada semua orang.
Salah satu momen paling berkesan dalam acara ini adalah saat Adnan mengajak jamaah untuk menghidupkan shalawat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, shalawat bukan hanya bentuk cinta kepada Nabi, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Mari kita gaungkan shalawat dan zikir. Ketahuilah, satu zikir yang kita lantunkan memiliki fungsi yang sama dengan shalawat. Dengan zikir, kita mengingat Allah, dan dengan shalawat, kita mengingat Rasul-Nya. Keduanya membawa keberkahan dalam hidup kita,” ucap Adnan.
Selain shalawat dan zikir, tausiyah yang disampaikan oleh para ulama menjadi inti dari acara Maulid Akbar ini. Berbagai tema dibahas, mulai dari bagaimana menjaga aqidah Ahlusunnah wal Jamaah di tengah derasnya arus informasi di era digital, hingga peran penting keluarga dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak sejak dini. Salah satu ulama yang hadir mengingatkan jamaah tentang pentingnya berhati-hati dalam mengonsumsi informasi yang beredar di media sosial.
Acara ini menjadi momentum bagi umat Islam, khususnya di Sulawesi Barat, untuk memperkuat iman dan memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SAW. Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar ritual tahunan, melainkan juga momen refleksi untuk kembali menata diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Acara ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga kesempatan untuk mempererat silaturahmi di antara sesama umat Islam, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi umat saat ini.
Dalam salah satu sesi tausiyah, Adnan menekankan pentingnya shalawat sebagai sarana keberkahan. Ia mengajak jamaah untuk rutin bershalawat sebagai wujud cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. “Shalawat adalah amalan yang ringan tapi memiliki nilai yang sangat besar. Dengan memperbanyak shalawat, kita mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari akhir,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa keberkahan shalawat tidak hanya dirasakan di akhirat, tetapi juga di dunia. "Mereka yang senantiasa mengamalkan shalawat akan mendapatkan kemudahan dalam urusan dunia, keberkahan dalam rezeki, serta ketenangan jiwa. Ini adalah amalan yang dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," kata Adnan, menggugah semangat para jamaah.
Di tengah suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan, jamaah yang hadir merasakan betapa pentingnya momentum Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momen untuk memperkuat iman, memperdalam cinta kepada Rasulullah, serta merajut persatuan di antara umat.
Peringatan ini pun mengirimkan pesan penting: umat Islam yang kokoh dalam iman, teguh dalam aqidah, dan cerdas dalam literasi agama adalah pondasi yang kuat untuk menjaga NKRI dan merawat keberagaman dalam semangat persatuan.
Wilayah
Maulid Akbar NU-DDI, Menghidupkan Literasi Keagamaan dan Merawat Aqidah Ahlusunnah wal Jamaah
- Senin, 7 Oktober 2024 | 21:08 WIB