Mamuju, Humas Kanwil - Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat Syamsul secara resmi membuka Episode I Dialog Penyuluh Agama Islam Provinsi Sulawesi Barat secara daring. Acara yang diadakan dengan meriah ini merupakan langkah awal untuk memperbaiki dan mengembangkan layanan kepenyuluhan agama di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Rabu, 10 Juli 2024
Dalam sambutannya, Plt Kakanwil Kemenag Sulbar memberikan apresiasi tinggi kepada Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam yang telah merancang kegiatan ini. "Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari Kabid Bimas Islam dalam merancang kegiatan ini. Semoga ini menjadi upaya kita bersama dalam memperbaiki layanan kepenyuluhan agama," ujarnya.
Beliau juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berlanjut sebagai bagian dari upaya mendesain dan mengelola kepenyuluhan agama Islam. "Harapan saya, kegiatan ini bukan hanya berakhir di sini. Ini adalah langkah awal untuk mendesain dan mengelola kepenyuluhan agama Islam yang lebih baik," tambahnya.
Plt Kakanwil menekankan pentingnya kompetensi dalam seluruh layanan yang diberikan oleh Kementerian Agama, khususnya dalam kepenyuluhan agama Islam yang memiliki peran dan fungsi signifikan di masyarakat. "Menteri Agama selalu menyampaikan pentingnya kompetensi di seluruh layanan, dan kepenyuluhan agama Islam ini harus mendorong peran kita di masyarakat. Program-program yang ada harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelasnya.
"Penyuluh agama Islam selama ini sering diklaim oleh masyarakat sebagai profesi yang tidak jelas orientasinya dan hasil kerjanya tidak terukur. Melalui kegiatan ini, saya berharap kita dapat menanggapi hal-hal tersebut dan mendorong seluruh SDM Kementerian Agama untuk memiliki kompetensi yang sangat dibutuhkan," tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya mendesain dan membuat pemetaan terkait kompetensi penyuluh agama, memastikan bahwa penyuluh agama bisa diandalkan oleh masyarakat. "Ke depan, kita harus mendesain tugas dan fungsi kepenyuluhan kita agar benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Ekspektasi masyarakat terhadap kita sangat tinggi, dan pengembangan kompetensi penyuluh harus menjadi prioritas," katanya.
Plt Kakanwil juga menyampaikan bahwa penyuluh agama harus menjadi garda terdepan dalam menangani masalah di masyarakat. "Penyuluh agama harus menjadi lini terdepan Kementerian Agama, sehingga ketika ada masalah di masyarakat, penyuluh agama harus lebih mengetahui permasalahannya," ujarnya.
Kabid Bimas Islam, Herul, menambahkan bahwa hari ini merupakan langkah awal dalam transformasi layanan"Ini adalah langkah awal yang penting. Kami ingin penyuluh agama bisa beradaptasi dengan dunia digital dan menjadikan ruang digital sebagai tempat belajar bersama," ujar Herul.
Herul juga menekankan pentingnya sinkronisasi dengan digitalisasi layanan. "Kami ingin memastikan bahwa kegiatan di dalam ruang digital ini bisa berjalan dengan baik dan menjadi bagian dari transformasi layanan Kemenag," tambahnya.
Kegiatan ini di ikuti sebanyak 100 orang penyuluh Agama Lingkup Provinsi Sulawe Barat diharapkan dapat menjadi fondasi bagi peningkatan kompetensi dan layanan kepenyuluhan agama Islam yang lebih baik di masa depan.