Bandung, – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengangkat tema Kompeten, Empati, Responsif, Inovatif, dan Sinergis (KERIS) untuk memandu kerja kehumasan di masa depan. Tema ini diusung dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kehumasan Kemenag yang diadakan di Bandung pada tanggal 30 April 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, M. Ali Ramdhani, dalam sambutannya di Rakornas tersebut, menjelaskan bahwa kehumasan merupakan organ vital yang sengaja dibangun untuk menyampaikan informasi dan membangun citra positif bagi Kemenag. Beliau menuturkan bahwa di awal kepemimpinannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen) melihat Kemenag dipandang sebagai organisasi yang kaku dan kurang modern. Contohnya terlihat dari cara berpakaian pegawai yang terlalu formal dan kurang fleksibel.
Gusmen, menurut Sekjen, memiliki visi untuk mentransformasi Kemenag, termasuk dalam hal kehumasan. Transformasi ini harus didukung oleh para pemangku kebijakan dengan memberikan fasilitas yang memadai kepada para insan humas yang berdedikasi.
Sekjen Ali Ramdhani kemudian memaparkan tiga poin penting dalam kerja kehumasan, yaitu:
1. Konten: Humas harus mampu menciptakan konten yang menarik dan informatif, namun tetap berpegang teguh pada kejujuran. Kepercayaan publik adalah kunci utama, dan konten yang dibangun harus mencerminkan nilai tersebut. Humas harus piawai memilih diksi, merangkai kalimat, dan menyentuh hati para pembaca. Konten yang dihasilkan tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mampu membangkitkan rasa.
2. Coverage (Jangkauan): Dampak dan efek informasi yang disampaikan harus luas dan menjangkau khalayak yang tepat. Informasi yang disampaikan secara berulang akan diterima dan dipercaya oleh publik.
3. Frequent (Keberulangan): Informasi harus disampaikan secara berulang dan konsisten melalui berbagai platform. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang jujur, akurat, dan akuntabel kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Sekjen Ali Ramdhani menekankan bahwa humas tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga harus mampu memitigasi masalah yang muncul. Beliau berharap humas Kemenag dapat membangun citra yang baik, saling pengertian, saling mempercayai, dan menjunjung tinggi itikad baik, saling menghargai, dan toleransi.
Rapat Kerja Nasional Kehumasan merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka mensinergikan tentang komunikasi publik yang perlu dibangun oleh Pranata Humas di bawah Kemenag.
Diikuti 160 peserta terdiri dari Kepala Bagian Tata Usaha, Pranata Humas dari berbagai Unit Eselon I, Kanwil Kemenag Provinsi, Kemenag Kab/Kota, Perguruan Tinggi Negeri, UPT Asrama Haji.
Rakornas Kehumasan Kemenag 2024 diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat peran kehumasan dalam mendukung visi dan misi Kemenag, yaitu membangun Indonesia yang religius, moderat, dan berkeadilan.