Mamuju (Kemenag) – Apel Senin (Selasa, 9/7/2024) Pembimas Katolik Petrus Tandilodang memulai memulai arahannya dengan memberi apresiasi terhadap kehadiran pegawai yang mengikuti apel tepat waktu. Kemudian ia lanjut mengingatkan bahwa disiplin bukan dimulai dari aturan namun dimulai dari hati.
“Bahwa disiplin itu bukan dari aturan, tapi di hati, jadi tergantung dari hati kita apakah kita mau disiplin atau tidak, aturan itu adalah prinsip minimalis yang harus ditaati, tetapi disiplin yang sebenarnya adalah di dalam hati,”
Ia memberi contoh mengenai managemen waktu dalam konsep disiplin. Jika seseorang akan menempuh perjalan menuju sebuah tempat tujuan sudah sebaiknya mengukur waktu yang ditempuh agar kali berikutnya bepergian menuju tempat yang sama sudah bisa memperkirakan dan mempersiapkan waktu untuk menempuh perjalanan agar tidak terlambat sampai ke tempat tujuan.
Penyampian berikutnya, Pembimas Katolik menjelaskan 3 kegiatan besar yang berjalan di lingkungan Bimas Katolik saat ini.
Yang pertama, di kabupaten pasangkayu, desa karave baru-baru saja telah selesai dilaksanakan kegiatan kepemudaan SYD (Sulbar Youth Day), yakni pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) sebanyak kurang lebih 500 orang. Diadakan pembinaan secara integral, dimulai dari lomba, seminar, latihan kebersihan, outbound, latihan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Salah satu tujuannya disiapkan untuk menjadi generasi emas 2045.
Yang kedua, saat ini gereja katolik paroki santa maria mamuju sedang menyelenggarakan kegiatan Kursus Persiapan Perkawinan. Kursus Persiapan Perkawinan atau dalam tradisi gereja Katolik disebut juga katekese persiapan perkawinan adalah suatu kesempatan istimewa yang ditetapkan oleh gereja untuk mempersiapkan para calon pasangan suami-istri memasuki gerbang hidup berkeluarga dengan menerima Sakramen Perkawinan.
Karena itu Kursus Persiapan Perkawinan diatur sedemikian rupa agar para peserta mampu menangkap pesan-pesan penting untuk membangun keluarga mereka. Dengan bekal ini juga diharapkan fondasi keimanan mereka dalam membangun rumah tangga semakin kokoh.
“Supaya tidak mudah orang lirik kiri kanan lansung pindah hati padahal sudah diikat perkwinannya oleh aturan, apalagi di era teknologi saat ini, yang begitu berdampak pada perkawinan hidup berkeluarga. Maka perlu disiapkan sebaik mungkin,” jelas Pembimas Katolik memberi contoh.
Yang ketiga saat ini bimas katolik sedang mempersiapkan kunjungan pimpinan tertinggi umat katolik dari vatikan yakni Paus Fransiskus. Tidak semua bisa mengikuti rangkaian kunjungan Paus. Untuk Sulawesi Barat hanya diberi kuota 10 orang.
Pada penghujung arahannya, Petrus Tandilondang juga menegaskan kepada para ASN Kenwil Kemenag Sulbar untuk segera merampungkan SKP Triwulan II. Ia pun mengajak semua peserta apel untuk membiasakan diri disiplin manajemen administrasi.