Kedisilinan, Koordinasi dan Percepatan Serapan Anggaran Jadi Fokus Kabag TU Saat Apel Pagi

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Sulbar)
Apel pagi merupakan hal yang penting dilaksanakan sebagai abdi negara, selain pembiasaan kedisiplinan, juga menciptakan rasa kebersamaan, kekeluargaan, serta semangat baru sebelum memulai aktifitas bekerja. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha mewakili Kakanwil sebagai pembina Apel, Senin (01/08). Kedisiplinan Pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat menjadi pembahasan utama mulai dari kehadiran, ketepatan waktu, serta kelengkapan administrasi. Menurut H. Suharli, setiap pegawai harus mampu memenuhi hak, kewajiban, serta tanggung jawab dalam bekerja dan hal itu dibuktikan melalui absensi dan Lembar Kerja Harian (LKH). Rekap absensi finger print telah dicetak dan sudah di distribusikan ke pimpinan satkernya, oleh karena itu diharapkan ada pengawasan langsung dari pimpinan satkernya untuk meninjau langsung aktifitas yang dijalankan para pegawai di masing-masing satuan kerja. Di samping itu, Kabag TU juga menjelaskan dan menekankan pentingnya membangun koordinasi, “Ibarat lima jari yang berkoordinasi dan bekerja sama untuk mengangkat sebuah benda”, jelasnya. Koordinasi sangat penting dalam organisasi, karena di dalamnya terdapat banyak kegiatan yang berlainan dilakukan oleh banyak orang dalam banyak bagian. Kebutuhan koordinasi timbul sewaktu -waktu apabila satu orang atau kelompok bertanggung jawab atas kesempurnaan suatu tugas. Kabag TU berharap untuk senantiasa meningkatkan koordinasi ke atas, ke pimpinan secara berjenjang, selain itu koordinasi lintas sektor juga harus dijaga seperti ke pemerintah provinsi dan instansi-instansi terkait. Selain itu, Kabag TU juga menyampaikan arahan Kakanwil yang telah mengikuti rapat evaluasi serapan anggaran Kementerian Agama RI Tahun 2022 bertempat Di Hotel Grand Mercure Bandung, Sabtu 30 Juli 2022. Dalam kegiatan tersebut, Staf Khusus Nuruzzaman menyampaikan arahan Menteri Agama RI bahwa meskipun serapan anggaran di atas rata-rata 70 persen serta dalam pelaksanaan anggaran jangan ada yang bertumpuk di akhir bulan, jangan ada Oktober dan November Syndrome, beliau juga menegaskan bahwa anggaran tersebut harus dipastikan efisien dan bermanfaat untuk Masyarakat.

Wilayah LAINNYA