Mamuju (Kemenag) – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulawesi Barat, Dr. H. Misbahuddin, M. Ag., secara resmi membuka pelatihan pengimbasan metode Gasing bagi guru madrasah di Kabupaten Mamuju. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 9 hingga 11 September 2024, ini diikuti oleh 17 guru perwakilan dari MI, MTs, dan MA di wilayah tersebut.
Pelatihan yang bertempat di Aula MTsN 1 Mamuju ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah melalui penerapan metode Gasing yang dikenal lebih gampang, asyik, dan menyenangkan. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah menekankan pentingnya penguasaan metode oleh guru agar dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Menurut Ketua Tim Kerja Guru, H. Adhar, pelatihan ini diharapkan dapat Membekali guru dengan keterampilan mengajar yang lebih efektif melalui metode Gasing, Memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran, Meningkatkan efektivitas pembelajaran di madrasah, Mempererat silaturahmi antar guru madrasah.
Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah di Kabupaten Mamuju.
Sementera itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Misbahuddin dalam sambutannya menjelaskan bahwa metode gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) ini bukan hanya untuk gurunya saja, tetapi juga untuk siswa. Oleh sebab itu sebagus apapun metodenya tanpa ditunjang oleh guru yang menguasai metode maka tidak bisa tercapai output yang maksimal.
"Kita ingin madrasah kita maju dan berkembang. Salah satu caranya adalah dengan membenahi berbagai aspek, termasuk kurikulum, metode mengajar, dan guru," ujar Dr. H. Misbahuddin dalam sambutannya.
Pasca pelatihan, Tim Kerja Guru Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat sejauh mana implementasi metode Gasing di lapangan.
Selain itu, beliau juga menyampaikan sejumlah poin penting diantaranya, Tahun 2025, intervensi Sarana dan prasarana sudah masuk ke madrasah swasta, untuk itu perlu peningkatan keakuratan data EMIS madrasah masing-masing, karena itu merupakan basis datanya;
Untuk guru, Kemenag RI melalui Ditjen GTK meyalurkan bantuan Pokja, harapannya setelah selesai anggaran Pokja jangan berhenti melakukan kegiatan KKG, MGMP maupun KKM;
H. Misbahuddin juga mendorong optimalisasi penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab pada lingkungan madrasah, baik guru maupun siswa.