Topoyo, Humas kanwil - 14 April 2025 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, melakukan kunjungan kerja ke Desa Polongaan, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda pemantauan lokasi potensial untuk pelaksanaan kegiatan Kemah Moderasi Beragama. Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil disambut hangat dan meriah oleh pemerintah desa serta masyarakat Desa Polongaan yang telah dikenal sebagai Desa Sadar Kerukunan.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Sulbar Hj. Maulidyah Adnan, Kepala Bagian Tata Usaha H. Suharli, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mamuju Tengah, H. Muhammad Dinar Faisal.
Pertemuan Semi Formal Penuh KehangatanKegiatan diawali dengan pertemuan semi formal di Gedung Pertemuan Desa Polongaan. Suasana yang dibangun penuh keakraban dan kekeluargaan. Kepala Desa Polongaan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kakanwil serta memaparkan potret kehidupan masyarakat desa yang rukun dan harmonis di tengah keberagaman agama, suku, dan etnis.
"Sejak dicanangkan sebagai Desa Sadar Kerukunan beberapa tahun lalu, tidak pernah terjadi konflik yang bernuansa SARA. Masyarakat kami menjunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai satu sama lain," ujar Kepala Desa Polongaan.
Arah Kebijakan dan Cerita Inspiratif dari KakanwilDalam arahannya, H. Adnan Nota menyampaikan tujuan utama kunjungannya adalah untuk melihat langsung kondisi dan potensi Desa Polongaan sebagai salah satu lokasi strategis pelaksanaan Kemah Moderasi Beragama tingkat provinsi.
Beliau membuka pertemuan dengan gaya santai dan penuh kelakar, mencairkan suasana sehingga diskusi terasa seperti pertemuan keluarga besar. Ia kemudian berbagi pengalaman menarik saat bertugas di Kemenag Kabupaten Mamasa, wilayah yang dikenal dengan keberagaman agama, di mana ia bahkan pernah dipercaya menjadi "pendeta kehormatan" karena kedekatannya dengan umat Kristen dan Katolik di sana.
Dalam konteks sejarah lokal, Kakanwil juga mengulas peristiwa yang terjadi di Tobadak pada tahun 2015 lalu. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan konflik agama, melainkan dipicu oleh masalah pribadi yang berkembang menjadi isu luas. Hal ini menjadi pelajaran penting betapa krusialnya menjaga komunikasi dan kerukunan antarwarga.
Polongaan Diusulkan Sebagai Lokasi Kemah Moderasi"Tujuan saya ke sini sebagai Kakanwil adalah untuk memantau kelayakan lokasi kegiatan Kemah Moderasi. Dari semua lokasi yang telah kami kunjungi mulai dari Polewali, Pasangkayu, hingga Mamuju Tengah, Desa Polongaan memiliki nilai strategis baik secara geografis maupun secara simbolik sebagai miniatur kehidupan keberagaman yang harmonis," jelas H. Adnan Nota.
Ia menambahkan, hasil pemantauan ini akan dilaporkan kepada Menteri Agama RI sebagai bentuk rekomendasi lokasi kegiatan nasional tersebut. Desa Polongaan dinilai sangat layak karena memiliki simbol-simbol kehidupan beragama yang harmonis serta masyarakat yang menjaga nilai-nilai moderasi.
Setelah pertemuan, Kakanwil bersama rombongan melanjutkan agenda dengan meninjau langsung beberapa titik lokasi rumah ibadah dan area terbuka yang rencananya akan digunakan sebagai lokasi Kemah Moderasi Beragama. Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan lingkungan sebagai tuan rumah kegiatan skala provinsi.
Kunjungan ini menjadi penegasan bahwa Desa Polongaan tidak hanya layak secara administratif sebagai Desa Sadar Kerukunan, tetapi juga siap secara fisik dan sosial untuk menjadi contoh nyata moderasi beragama di Sulawesi Barat.