Polman, - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam di Aula Salu Pajaan (20 Juli 2024) . Acara ini dihadiri oleh 24 peserta yang terdiri dari Kasi Bimas Islam Kabupaten, Penyelenggara Zakat Wakaf, Perencana Bimas Islam, ASN Bidang Bimas Islam, dan seluruh Ketua Tim Kerja Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar.
Dalam sambutannya, H. Adnan menekankan pentingnya membawa Kementerian Agama menjadi institusi yang dicintai oleh masyarakat melalui layanan yang diberikan. "Masyarakat harus merasa terlayani oleh keberadaan kita, eksistensi lembaga kita harus dirasakan manfaatnya," ujar H. Adnan.
Kakanwil H. Adnan, didampingi oleh Kepala Bidang Bimas Islam H. Haerul, menegaskan pentingnya menyusun program dan kegiatan yang memberikan efek nyata bagi masyarakat.
Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan statistik layanan yang harus diekspos kepada masyarakat sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. "Peningkatan layanan harus disertai dengan eksposur yang baik kepada masyarakat. Prestasi yang telah kita capai perlu diketahui oleh masyarakat sebagai bukti kerja keras kita," tambahnya.
Selain itu, H. Adnan menekankan pentingnya membangun kepercayaan melalui sistem kerja sama yang baik dan sinergis. "Kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Agama dapat terbangun jika kita memiliki sistem kerja sama yang baik di antara semua pihak," jelas H. Adnan.
Lebih lanjut, Kakanwil mengajak semua peserta untuk terus membangun kebersamaan dan semangat kolaborasi. "Kebersamaan adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bersatu, kita dapat menghadirkan Kementerian Agama yang melayani dan memberikan kepastian keagamaan kepada masyarakat," tuturnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk mencapai target Kementerian Agama, terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kehadiran Kementerian Agama di tengah masyarakat. Peserta rapat akan menyusun rencana kerja yang lebih terukur dan realistis, sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung.