Mamuju (Humas Kanwil) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, menyampaikan tiga poin penting dalam rapat konsolidasi Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Sulbar yang digelar secara daring.(12/12/2024)
Dalam rapat tersebut, H. Adnan menekankan pentingnya kepengurusan IPARI yang diisi oleh individu yang benar-benar berkomitmen dan siap bekerja, bukan sekadar mereka yang memiliki nama besar namun kurang fokus pada tugasnya.
Poin kedua yang disampaikan adalah pentingnya IPARI sebagai wadah yang mewadahi penyuluh agama dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. H. Adnan mengingatkan agar penyuluh agama senantiasa mengedepankan tiga hal utama: pertama, moderasi beragama yang harus dijaga dalam kehidupan berbangsa yang plural; kedua, kebangsaan, terutama dalam menjaga Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara; dan ketiga, penguatan tradisi dan budaya yang menjadi pengikat kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Barat, dengan menekankan pentingnya budaya sebagai faktor pemersatu.
Di akhir rapat, H. Adnan juga menyampaikan perubahan besar di Kementerian Agama yang kini mengutamakan penilaian kinerja. Ia menegaskan bahwa kinerja penyuluh agama menjadi ukuran utama, dan pembayarannya akan disesuaikan dengan kinerja tersebut.
Selain itu, H. Adnan mengingatkan agar IPARI dapat berperan dalam mendukung upaya Kementerian Agama untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada akhir 2025, serta menjalankan perintah dari Menteri Agama terkait bersih-bersih organisasi.
Rapat yang dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, seperti Kepala Bidang Bimas Islam H. Haerul, Pembimas Katolik Petrus Tandilodang, Pembimas Kristen Ayub, Pembimas Buddha TS. Haryanto, dan Pembimas Hindu I Nyoman Aryadi, ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam menjalankan program-program Kementerian Agama di wilayah Sulawesi Barat.
Wilayah
Kakanwil Adnan Sampaikan Tiga Poin Penting dalam Rapat Konsolidasi IPARI Sulbar
- Kamis, 12 Desember 2024 | 10:48 WIB