Mamuju (Humas Kanwil) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, menyampaikan sambutan dalam kegiatan Kelas DUHA (Dukungan Halal UMKM dan Akselerasi) terkait pelatihan dan workshop sertifikasi halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Barat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulbar dan berlangsung di Hotel d’Maleo, Mamuju. (Selasa, 11/03/2025)
Dalam sambutannya, H. Adnan Nota mengatakan pentingnya sertifikasi halal bagi produk UMKM, terutama dalam meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing produk.
Ia juga menanggapi anggapan sebagian masyarakat yang mempertanyakan perlunya label halal pada produk yang secara turun-temurun sudah dianggap halal.
"Sebagian orang mungkin bertanya, mengapa produk yang sudah lama kita konsumsi perlu dilabeli halal? Padahal, bahan, alat, dan prosesnya sudah dikenal. Saya pernah bertugas di Mamasa, ada kue khas yang saya suka, namanya kue tori'. Tapi dulu ada kekhawatiran, karena yang membuatnya adalah saudara kita dari non-muslim," jelasnya.
“Namun, dengan adanya sertifikasi halal, kini tidak ada lagi keraguan. Label halal memastikan dua hal bahan baku yang digunakan dan proses pembuatannya memang sesuai standar kehalalan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kakanwil Kemenag Sulbar menegaskan bahwa sertifikasi halal sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus memberikan jaminan kualitas.
Iapun mengungkapkan beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh pelaku UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal, seperti keterbatasan fasilitas pengolahan yang sesuai dengan standar halal.
"Saya sempat berbincang dengan seorang alumni Juleha (Juru Sembelih Halal) di Pekkabata waktu singgah salat duhur, mereka masih menghadapi kendala dalam mencari tempat penggilingan bakso. penggilingan Cuma satu kalau kita bawa oleh saudara kita yang muslim bahannya kami tidak bisa bilang karena kalau kita bilang pasti ditolak, sementara kalau kami ditolak mau digiling dimana pak, dan ini ketahuan, saya langsung telpon petugas LP3H harus menjadi perhatian ini karena saudara kita non muslim yang bilang," ungkapnya.
Sebagai penutup, H. Adnan Nota berharap agar kelas DUHA tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mempercepat sertifikasi halal bagi produk lokal di Sulawesi Barat.
"Saya berharap setelah pelatihan ini, produk-produk UMKM kita langsung mendapatkan label halal. Kita semua sudah memahami efek positifnya, baik dari sisi peningkatan daya saing maupun kepercayaan masyarakat. Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin," pungkasnya.
Setelah membawakan sambutan, Kakanwil Kemenag Sulbar membuka kegiatan Kelas Edukasi Halal secara resmi yang disaksikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, Kepala Perindagkop Sulbar dan Peserta.
Wilayah
Kakanwil Adnan Dorong Sertifikasi Halal bagi UMKM di Kelas DUHA
- Selasa, 11 Maret 2025 | 11:01 WIB
