Jelang Pilkada, Kakanwil Kemenag Sulbar Tegaskan Peran Agama Jaga Proses Demokrasi yang Sejuk

TVRI Sulawesi Barat mengadakan dialog khusus dengan menghadirkan Adnan Nota, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat. 17 September 2024

Mamuju, Humas – Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar di seluruh Indonesia, Studio Keren TVRI Sulawesi Barat mengadakan dialog khusus dengan menghadirkan Adnan Nota, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat. 17 September 2024

Acara ini bertujuan untuk mendalami bagaimana agama dapat berperan dalam proses demokrasi dan mendorong kerukunan selama Pilkada.

Dalam dialog tersebut, Adnan Nota menekankan bahwa Pilkada tidak hanya sekadar memilih pemimpin, melainkan juga merupakan ajang partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga integritas pemilu.

"Pilkada adalah momen penting yang datang setiap lima tahun. Kita perlu pemimpin yang tidak hanya berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat, tetapi juga memahami dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi," ujar Adnan.

Adnan juga membahas bagaimana nilai-nilai agama berperan dalam Pilkada. "Kepemimpinan yang berbasis pada ajaran agama dapat membantu menciptakan kerukunan dan memajukan kesejahteraan. tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Adnan Nota menjelaskan upaya Kemenag untuk mencerdaskan masyarakat mengenai hak pilih mereka. jelasnya.

Adnan juga menggarisbawahi peran Forum Kerukunan Umat Beragama  "FKUB berfungsi untuk menjelaskan dan memfasilitasi komunikasi antaragama, yang penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan berintegritas," paparnya.

Menutup dialog, Adnan menyoroti pentingnya Pilkada yang 'sejuk', yaitu ketika masyarakat aktif berpartisipasi tanpa paksaan atau motivasi pragmatis.

"Pilkada yang sejuk ditandai oleh partisipasi masyarakat yang mandiri dan sadar, serta keterlibatan tokoh agama yang mendorong pemilih untuk memilih berdasarkan visi dan misi calon pemimpin," ungkapnya.

Selain itu, Adnan juga mengungkapkan upaya Kemenag dalam menyediakan bahan edukasi dan imbauan kepada masyarakat mengenai Pilkada, serta menjaga tempat ibadah agar tidak menjadi arena kampanye politik.

"Kami memastikan bahwa masjid dan tempat ibadah lainnya tetap netral dan tidak menjadi tempat kampanye. Data yang kami miliki menunjukkan bahwa provokasi politik di tempat ibadah dapat diminimalisir," tambahnya.

Kemenag juga telah berkoordinasi dengan penyuluh dan tokoh agama untuk mengedukasi masyarakat dan menjaga keamanan selama Pilkada. "Kami bekerja sama dengan berbagai forum dan penyuluh agama untuk memastikan Pilkada berjalan dengan aman dan kondusif," tutup Adnan.


Wilayah LAINNYA