Mamuju, Humas – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan memilih gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Barat, Adnan Nota, mengeluarkan imbauan penting terkait peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat dalam menjaga netralitas serta integritas selama proses pemilihan.
Dalam arahannya, Adnan memerintahkan seluruh ASN di lingkungan Kemenag wajib menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis. Hal ini merupakan tanggung jawab ASN sebagai Abdi Negara untuk memastikan demokrasi berjalan dengan baik dan adil.
Adnan secara tegas menginstruksikan seluruh ASN di Kemenag Sulbar agar bersikap netral dan tidak berpihak pada kelompok atau calon manapun dalam Pilkada. Menurutnya, netralitas ASN sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan bahwa pemilu berlangsung secara transparan dan adil.
“Kita, sebagai ASN, harus tetap netral dan tidak memihak. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai pelayan masyarakat dan Abdi Negara. Kita harus menjadi contoh yang baik dan menjaga integritas lembaga kita,” ungkap Adnan.
Selain netralitas ASN, Adnan juga menyoroti pentingnya menjaga rumah ibadah agar tidak dipolitisasi. Ia mengingatkan seluruh pengelola rumah ibadah dan masyarakat agar menjaga kesucian tempat-tempat ibadah sebagai ruang yang netral dan tidak terlibat dalam kegiatan politik, seperti kampanye atau dukungan terhadap calon tertentu.
"Kepada seluruh pemilih dan pengelola rumah ibadah, saya tekankan untuk menjaga marwah rumah ibadah sebagai tempat yang suci dan netral. Rumah ibadah tidak boleh dijadikan alat politik atau tempat berkampanye,” kata Adnan.
Ia menambahkan bahwa peran rumah ibadah harus tetap pada fungsinya sebagai tempat beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan sebagai sarana politik.
Adnan juga mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Barat untuk memaknai pemilu sebagai pesta demokrasi yang menggembirakan. Menurutnya, demokrasi adalah siklus yang akan terus berulang setiap lima tahun sekali, dan momen ini harus dijadikan sebagai waktu untuk memilih pemimpin yang amanah, adil, dan mampu mengayomi seluruh masyarakat.
“Demokrasi ini adalah ritual yang berulang setiap lima tahun, dan kita harus merayakannya dengan penuh kegembiraan. Ini adalah pesta rakyat, di mana kita semua bersama-sama menentukan arah kepemimpinan bangsa ke depan,” ujar Adnan.
Ia juga menekankan bahwa semua orang memiliki hak yang setara dalam menentukan pilihan. Karena itu, Adnan meminta agar masyarakat menjaga persatuan dan kerukunan, serta menghindari potensi konflik yang dapat merusak suasana demokrasi yang damai.
“Mari kita jaga persatuan dan kerukunan, karena dengan kebersamaan kita akan menghadirkan pemimpin yang amanah, adil, dan bisa mengayomi kita semua,” imbuhnya.
“Pemilu ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk menghadirkan kepemimpinan yang lebih baik, amanah, dan adil. Mari kita jaga demokrasi ini dengan penuh tanggung jawab,” ujar Adnan.
Mengakhiri arahannya, Kakanwil Kemenag Sulbar, Adnan, berharap agar seluruh komponen masyarakat, termasuk ASN dan pengelola rumah ibadah, dapat berperan aktif dalam menjaga suasana kondusif selama pelaksanaan Pilkada.
Ia menekankan pentingnya menjaga marwah rumah ibadah, menjaga netralitas ASN, dan menjadikan pemilu sebagai momen sukacita untuk memilih pemimpin yang berintegritas.
“Pemilu ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk menghadirkan kepemimpinan yang lebih baik, amanah, dan adil. Mari kita jaga demokrasi ini dengan penuh tanggung jawab,” tutup Adnan.
Wilayah
Jelang Pilkada, Kakanwil Adnan Perintahkan ASN Jaga Netralitas dan Kesucian Rumah Ibadah
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 12:53 WIB