Mamuju ( humas kanwil ) Moderasi beragama di tahun toleransi merupakan upaya pemerintah melalui kementerian agama untuk mewujudkan masyarakat yang harmony. Kita bisa hidup rukun walau berbeda agama, suku, bahasa dan ras. Hal ini menjadi kunci utama dialog antara kakanwil kemenag Sulbar H. Syafrudin Baderung dengan para pendeta dan pastor saat melakukan pemantauan jalannya perayaan natal di gereja masing-masing, Ahad, 25 Desember 2022.
Kakanwil menitipkan beberapa pesan Gusmen untuk bisa mewujudkan kehidupan yang harmony ditengah-tengah masyarakat, " Pertama kami ucapkan terimakasih kepada para pendeta dan pastor atas bimbingannya kepada masing-masing jamaahnya untuk senantiasa menjaga NKRI.Kedua pendeta dan pastor menjadi teladan bagi jamaahnya, maka seyogyanya senantiasa mengajak kepada kebaikan. Ketiga, Mari kita bersama-sama mensosialisasikan tentang pentingnya Moderasi Beragama di tengah-tengah jamaah kita dengan penuh kearifan dan cinta tanah air " urai kakanwil kemenag Sulbar sambil berjalan memantau umat kristiani yang lagi bergembira merayakan natal.
Para pendeta dan pastor tersebut, mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan perhatian kakanwil kepada kami dan jamaah kami, " kami siap menjadi garda terdepan dalam memasyarakatkan dan membumikan moderasi beragama di indonesia khususnya provinsi
Sulawesi Barat, bagi kami pendeta dan pastor, jalan menuju kebaikan selalu ada dan pesan natal tahun ini, " Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain " ( Mat.2:12 ) memiliki makna bahwa NKRI dengan keanekaragamannya merupakan anugrah yang harus di syukuri dan dirawat. Semua itu bisa terwujud jika kita memahami, menghayati dan membumikan moderasi beragama pada setiap jamaah kita " terang pendeta Ronny Depalana, STh. ( Lan )