H. Juraeri : Peran Maksimal Penyuluh Agama Tuntaskan Persoalan Stunting

H. Juraeri Tahir saat mewakili Kakanwil memberikan materi pada kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Jumat 15/9/2023.

Keseriusan pemerintah Sulawesi Barat dalam menggenjot penurunan stunting begitu nampak hingga mengajak seluruh stakeholder agar bersama-sama melakukan penanganan stunting, salah satunya seperti pelibatan penyuluhan agama dalam percepatan penurunan stunting.

Memaksimalkan hal tersebut, Bkkbn menggandeng Kementerian Agama menyelenggarakan Forum Koordinasi "Percepatan Penurunan Stunting" Bagi Tokoh Agama Tingkat Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/9/2023). Mewakili Kakanwil, Juraeri Tahir yang merupakan Analis Kebijakan pada Bidang Bimbingan Masyarakat Islam menjelaskan betapa pentingnya peran penyuluh agama dan tokoh agama dalam percepatan penanganan penurunan stunting.

"Kita membutuhkan peran tokoh agama, ulama, hingga penyuluh agama di tingkat kecamatan tentang pentingnya mencetak generasi unggul yang di dalamnya ada indikator penurunan kasus stunting," terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Sulawesi Barat memiliki 841 penyuluh agama, jika jumlah sebanyak ini dimaksimalkan maka percepatan penurunan stunting di Sulawesi Barat niscaya segera tercapai.

"Saya percaya persoalan stunting ini akan selesai jika peran 841 penyuluh agama ini dimaksimalkan," pungkasnya.



Langkah yang sangat tepat ketika pemerintah melibatkan penyuluh agama dalam upaya percepatan penurunan stunting. Penyuluh masing-masing agama dapat mengambil peran menyiapkan materi stunting dalam setiap khutbah, ceramah dan tausiyah sehingga masyarakat mempunyai pemahaman tentang isu-isu kesehatan, khususnya stunting," kata H. Juraeri.

"Sejaka awal agama memerintahkan kita agar tidak mewariskan generasi yang lemah, dan sebaliknya kita harus menyiapkan generasi terbaik, yaitu generasi unggul. Karena ini merupakan variabel tak terpisahkan dari persiapan masa depan," sambung H. Juraeri.

"Penyuluh agama dan tokoh agama ada pada tiap lapisan masyarakat. Suaranya didengar dan dapat mempengaruhi pemahaman bagaimana masyarakat bersikap. Memberikan pemahaman terkait stunting melalui bahasa agama tentu menjadi power yang harus diambil perannya oleh para tokoh agama," tandasnya.

Menutup materinya ia menekankan kepada para peserta bahwa realitas sosial seharusnya diselesaikan di lapangan, dengan memaksimalkan peran penyuluh agama.


Wilayah LAINNYA