Empat Model Birokrasi Yang Harus Diterapkan Untuk Pemenuhan Layanan Masyarakat

Ayub dihadapan peserta Apel pagi di Halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat (31/08/23).

Mamuju (humas kanwil)  Transformasi dan reformasi birokrasi terus mengalami kemajuan yang begitu pesat. Perkembangan transformasi digital membawa dampak perubahan kearah yang positif dalam dunia kerja.

Kemajuan transformasi digital yang begitu masif dalam birokrasi khususnya pada instansi pemerintah memaksa para pegawai meningkatkan kemampuannya untuk terus mengikuti laju perkembangan zaman.

Hal tersebut diungkapkan Pembimbing masyarakat Kristen, Ayub dihadapan peserta Apel pagi di Halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat (31/08/23).

Perkembangan trasformasi dan reformasi birokrasi membuat standar pelayanan terhadap masyarakat semakin meningkat. Menurut Ayub, ada empat model birokrasi yang harus dijalankan di era digital saat ini.

Reformasi dan trasformasi berbasis kinerja menjadi model pertama yang harus dijalankan para pegawai di Lingkungan Kemenag Sulbar. Perlunya menentukan dengan baik program pekerjaan yang harus dilaksanakan (jangka pendek, menengah dan panjang).

Birokrasi berdampak merupakan model kedua yang menjadi tugas para ASN Kanwil Kemenag Sulbar. Ayub menginginkan setiap program pekerjaan harus meliki dampak terhadap umat, dan bukan lagi hanya sekedar formalitas dan tumpukan kertas.

"Setiap pekerjaan itu harus ada dampaknya terhadap umat, jangan hanya jadi tumpukan kertas saja" imbuhnya

Selain itu, birokrasi berkolaborasi menjadi bagian penting dalam roda pemerintahan, agar komunikasi dan kerjasama tetap terjalin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pegawai Kanwil Kemenag Sulbar.

Birokrasi melayani menjadi hal keempat yang harus diterapkan dalam pelayanan terhadap umat. Dengan adanya birokrasi melayani, diharapkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Kanwil Kemenag Sulbar semakin meningkat.


Wilayah LAINNYA