Mamuju, (25/6/2025) — Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat terus memperkuat peran penyuluh agama sebagai garda terdepan pelayanan umat. Hal ini ditegaskan melalui pelaksanaan Rapat Kerja Pengurus Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Provinsi Sulawesi Barat, yang digelar di Aula Asrama Haji Transit Mamuju.

Rapat kerja ini dihadiri 66 peserta, terdiri atas pengurus wilayah dan pengurus daerah IPARI se-Sulbar. Selain menjadi ruang silaturahmi antarpenyuluh, forum ini difokuskan pada pembahasan program kerja strategis, penguatan kemitraan dengan organisasi Islam, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pembangunan melalui pendekatan keagamaan yang moderat dan inklusif.

Dalam suasana khidmat dan penuh semangat, Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, Dr. H. Adnan Nota, M.A., secara resmi mengukuhkan kepengurusan IPARI tingkat provinsi. Pengukuhan tersebut sekaligus menjadi penanda dimulainya babak baru bagi IPARI dalam menjawab tantangan dakwah dan penyuluhan keagamaan di tengah masyarakat yang semakin dinamis.

Dalam sambutannya, Kakanwil menegaskan bahwa IPARI harus senantiasa berada dalam garis tugas dan fungsi Kementerian Agama, khususnya dalam mengarusutamakan Moderasi Beragama. “IPARI tidak boleh melenceng dari semangat moderasi. Kita harus menjadi pelayan masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama, suku, dan budaya,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kompetensi penyuluh dalam menjawab kebutuhan zaman. “Tahun 2026, tidak boleh ada lagi anggota IPARI yang tidak mampu berkhotbah. Pelayanan penyuluhan harus cepat, efisien, dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan seluruh ASN di lingkungan Kemenag untuk terus menyesuaikan diri dengan sistem birokrasi yang semakin adaptif. “ASN harus mampu memenuhi target kinerja dengan tetap memperkuat spiritualitas sebagai landasan ibadah,” ucapnya.