Dialog Interaktif Hari Santri: Santri dan Negeri Bersinergi Membangun Bangsa

Dialog interaktif bertajuk "Santri dan Negeri, Sinergi dalam Membangun Bangsa"

Mamuju, 19 Oktober 2024 – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober mendatang, Radio Republik Indonesia (RRI) Mamuju menggelar dialog interaktif bertajuk "Santri dan Negeri, Sinergi dalam Membangun Bangsa". Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, di antaranya Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Syamsul, Pembina Ikatan Santri Sulawesi Barat, Abdul Lathief Syukriel Isnain, serta perwakilan santri, Zoel Fitrah Anwar dari DDI Pasangkayu.

Dalam dialog yang dipandu oleh Hijrah Mawi, para narasumber secara mendalam membahas makna Hari Santri, peran santri dalam pembangunan bangsa, serta tantangan yang dihadapi oleh generasi muda santri saat ini.

H. Syamsul, dalam paparannya, menjelaskan bahwa Hari Santri Nasional yang ditetapkan berdasarkan Kepres No. 22 Tahun 2015 bukan hanya sekadar peringatan tahunan, melainkan bentuk pengakuan dan penghargaan negara atas jasa para santri, kyai, dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Lebih dari itu, Hari Santri juga menjadi momentum untuk menggelorakan semangat juang generasi muda santri agar terus berkontribusi bagi bangsa dan negara.

"Tema Hari Santri tahun ini, 'Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan', sangat relevan dengan kondisi saat ini," ujar H. Syamsul. "Ini menunjukkan bahwa perjuangan santri tidak pernah berhenti. Jika dulu mereka berjuang merebut kemerdekaan, kini mereka berjuang menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks."

Abdul Lathief Syukriel Isnain, selaku Pembina Ikatan Santri Sulawesi Barat, menekankan pentingnya sinergi antara santri dan pemerintah dalam membangun bangsa. Menurutnya, program-program yang dikembangkan oleh pesantren memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami berharap program-program pesantren dapat diadopsi dan dikembangkan oleh pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi," kata Abdul Lathief. "Dengan demikian, kontribusi santri dalam pembangunan bangsa akan semakin optimal."

Zoel Fitrah Anwar, perwakilan santri dari DDI Pasangkayu, berbagi pengalaman dan harapannya sebagai generasi muda santri. Ia mengakui bahwa generasi mudanya saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti perkembangan teknologi yang begitu pesat dan arus informasi yang beragam. Namun, ia optimis bahwa dengan bekal ilmu agama dan nilai-nilai luhur yang didapat di pesantren, santri mampu menghadapi tantangan tersebut dan menjadi generasi yang unggul.

"Kami, generasi muda santri, siap untuk berkontribusi dalam membangun bangsa," tegas Zoel Fitrah. "Kami akan terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman."

Melalui dialog interiktif ini, diharapkan semangat kebangsaan dan nilai-nilai keagamaan dapat terus tertanam dalam jiwa pendengar RRI khususnya generasi muda.


Wilayah LAINNYA