Jakarta (Humas Kanwil) -- Nomine PAI Award Nasional Tahun 2024 dari seluruh pelosok negeri telah tampil memukau dan memberikan penampilan yang terbaik di beberapa ruangan lomba yang ada di El Hotel Royale Jakarta Utara dimulai pagi hingga malam (selasa, 20 Agustus 2024) dan para dewan hakim melakukan rapat untuk memutuskan dan menetapkan para juara dari masing-masing 8 kategori terbaik tahun 2024, Rabu 21 Agustus 2024.
2 peserta PAI asal Sulbar telah memberikan partisipasinya dan mencoba peruntungan untuk bisa mengukir sejarah tercatat nama di pentas ajang PAI Award Nasional tahun 2024.
Muh. Yusrang saat memaparkan karya ilmiah dan materinya pada kategori "Metode Penyuluhan Baru" dengan tema pembahasan yaitu "Sidak Sekolah Lawan Stunting" menggunakan Teknik Role Playing di SMAN 1 Karossa, mendapatkan banyak tangggapan positif baik dari dewan hakim, para sesama peserta dan penyuluh agama yang sempat hadir mendengar dan melihat langsung dari seluruh Indonesia.
"Bahwa tujuan dari pada penggunaan teknik Role Playing dalam proses bimbingan penyuluhan yaitu mengajak para peserta bimbingan penyuluhan untuk ikut aktif di dalam kegiatan bimbingan penyuluhan agar mereka semakin mudah memahami materi yang diberikan. Juga sebagai motivasi bagi teman-teman penyuluh agama Islam khususnya yang ada di Sulawesi Barat dan indonesia pada umumnya agar semakin terbuka dan berinovasi di dalam melakukan bimbingan keagamaan kepada masyarakat," urai pengurus Ansor Kab. Mateng ini penuh semangat.
Pada hari yang sama, H. Jamaluddin sebagai peserta kedua dari Sulbar mengurai karya tulis ilmiahnya tentang Binaan Bimbingan dan Penyuluhan bagi Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Mamasa yaitu Majelis Taklim Mualaf.
Kegiatan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga muallaf merupakan upaya penguatan kemampuan ekonomi dalam rangka peningkatan pendapatan secara berkelanjutan. Strategi pembinaan dan pemberdayaan ekonomi muallaf dapat dilihat pada tiga hal: 1) Pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia, yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan wirausaha muallaf melalui pelatihan dan pendampingan. 2) Perluasan akses, bertujuan untuk mendapatkan bantuan modal usaha dan pemasaran. 3) Penguatan kelembagaan, yaitu mengembangkan lembaga ekonomi umat yang kuat dan berkelanjutan, seperti koperasi dan UMKM.
Selain itu, hadirnya program pemberdayaan ekonomi mualaf tersebut juga dalam rangka menjaga motivasi beragama, memperkuat integrasi dengan keluarga baru mereka dan meningkatkan kemandirian ekonomi.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulbar H. Adnan Nota didampingi oleh Kabid Bimas Islam H. Haerul dan Katim Penais dan SI H. M. Sahlan yang menyaksikan langsung memberikan apresiasi kepada seluruh peserta khususnya asal sulbar yang sudah tampil maksimal dan memukau, "semoga peserta kita meraih prestasi dan tentu bisa menjadi pengalaman untuk selanjutnya," urai ketua tanfidziyah PWNU Sulbar ini penuh haru.(Ian)