Puasa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

H. M. Sahlan (Katim Penais dan SI Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar)

Rasulullah SAW bersabda, "Puasa itu Perisai ". Puasa bisa menjadi penghalang manusia dari api neraka dan Perisai (penahan) manusia dari tumbuh dan berkembangnya penyakit-penyakit hati  (psikosomatik) yang disebut oleh imam Al-Ghazali sebagai amradhul qulub, seperti riya' kibir, suka emosi dan tidak amanah.

Puasa berarti pula dapat berfungsi menjadi perisai (benteng) dari penyakit fisik yang menyerang tubuh manusia. Bentuk perisai yang tumbuh dari aktivitas puasa menurut para pakar kesehatan ialah bertambahnya sel darah putih dan di blokirnya suplai makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker yang bersarang pada tubuh. Hal ini menjadikan orang-orang berpuasa memiliki daya tahan dan kekebalan tubuh yang meningkat. Karena itu, mereka kelihatan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit seiring dengan ibadah puasa yang dijalaninya dengan baik.

Puasa menambah jumlah sel darah putih. Pada minggu pertama (1 - 6) berpuasa, tidak ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun pada hari ke 7 - 10, penambahan sel darah putih ini secara otomatis meningkatkan kekebalan tubuh. Sel-sel darah putih ini berfungsi melawan peradangan yang ada dalam tubuh sehingga banyak penyakit radang yang dapat disembuhkan dengan berpuasa, seperti radang tenggorokan, radang hidung, radang amandel, radang lambung yang kronis, radang usus kronis dan radang persendian.

Pakar kedokteran taiwan membuktikan bahwa pada tubuh manusia normal setiap hari diproduksi sel-sel kanker. Akan tetapi, ternyata jumlah orang yang tidak terkena kanker jauh lebih banyak. Ini bisa terjadi karena tubuh manusia memiliki zat yang berfungsi menetralisir racun. Sel getah bening yang berada dalam sel darah putih memiliki keampuhan menghancurkan sel-sel kanker yang disebut vaksinasi sel. Puasa juga dapat memblokir makanan bakteri, virus dan sel kanker melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati. Dengan demikian pengaruh puasa terhadap kesehatan jasmani selain aspek pengobatan dan aspek perlindungan.

Ali bin abi thalib menceritakan sabda Rasulullah SAW yang menjamin kesehatan fisik orang-orang yang berpuasa. "Sesungguhnya, Allah memerintahkan kepada nabi bani Israel (dengan firmannya), umumkanlah kepada kaummu bahwa seorang hamba tidak berpuasa sehari demi mendapatkan keridhaan ku semata kecuali Aku dalam memberinya kesehatan fisik dan memberinya pahala yang amat besar." (H. R. Baihaqi).


Opini LAINNYA

Antara Kefakiran dan Kekufuran

Tradisi Intelektual Mati Suri

Orientasi Sosial Keimanan

Belajar Islam Ke Prof Harun Nasution

Niat Yang Terbelokkan

Burhanuddin Hamal : Perang Terbesar

Internalisasi Nilai-Nilai Ramadhan