PERAN SENTRAL PENYULUH AGAMA HINDU DALAM MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MUDA HINDU MELALUI PASRAMAN MINGGUAN

Ketut Pindah (Penyuluh Agama Hindu pada Kankemenag Kabupaten Mamasa)

Pembentukan karakter generasi muda Hindu merupakan suatu hal penting yang harus dipersiapkan guna menghadapi tantangan hidup berbangsa dan bernegara ditengah kemajemukan secara sosio kultural. Karakter yang ideal guna menghadapi tantangan tersebut ialah bagaimana generasi muda hindu memiliki mental dan sikap yang baik, untuk itu perlu ditanamkan sifat-sifat luhur semenjak dini melalui pembinaan-pembinaan secara berkelanjutan dalam penanaman nilai-nilai keagamaan.

Pasraman adalah salah satu wadah untuk menanamkan sifat-sifat luhur tersebut yang mana Penyuluh Agama Hindu bisa mengambil peran dalam penanaman nilai tersebut. Hal ini sesuai dengan fungsi Penyuluh secara Edukatif yang mana mampu mengedukasi umat Hindu khususnya generasi muda agar memiliki karakter yang baik, karakter yang baik adalah karakter yang bisa diterima ditengah - tengah masyarakat, tidak bertentangan dengan nilai agama, adat, serta norma yang berlaku.

Pembentukan karakter generasi muda hindu dalam Pasraman mingguan dapat dilakukan dengan banyak metode seperti metode belajar konvensional, bermain, bercerita, tim serta banyak lagi. Metode-metode pembentukan karakter ini ditopang dengan pembinaan mengunakan media seperti menonton film pendek. Metode - metode tersebut digunakan baik secara mandiri maupun digunakan bersamaan sesuai dengan nilai karakter apa yang akan ditanamkan pada generasi muda. 

Kehadiran penyuluh dalam Pasraman tentu memberikan dampak yang signifikan bagi pembentukan karakter generasi muda Hindu, seperti yang terjadi pada anak-anak Hindu di Desa Sasakan, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, pembentukan Pasraman Widya Alukta tidak terlepas dari peran penyuluh sebagai inisiator serta Pembina langsung bagi generasi muda. Sejak hadirnya pasraman widya alukta, orang tua dari anak-anak Hindu merasakan perbuhan yang signifikan pada sikap dan karakter anaknya menjadi lebih baik, selain itu juga anak-anak Hindu menjadi lebih mengenal nilai - nilai agamanya serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak terlepas dari materi yang diberikan saat Pasraman yang lebih menekankan nilai-nilai Tri Kerangka Dasar Agama Hindu yang terdiri dari Tattwa (filsafat), Etika, dan Upacara keagamaan. 

Dari nilai Tri Kerangka Dasar agama Hindu ini kemudian dijabarkan dalam materi materi pembinaan seperti pengenalan nilai moderasi beragama, toleransi beragama, hormat pada orang tua, menjaga lingkungan, rajin sembahyang dan masih banyak lagi yang tentunya memberikan manfaat bagi generasi muda Hindu, dengan demikian peran penyuluh dalam pembentukan karakter generasi muda Hindu melalui wadah pasraman sangat besar, sehingga diharapkan penyuluh memanfaatkan wadah pasraman untuk melakukan pembinaan generasi muda hindu untuk menjadi lebih baik kedepannya.


Opini LAINNYA