Mamuju (Humas Sulbar) - Pelaksanaan festival budaya islam (qasidah kolaborasi) di Sulawesi Barat tengah berada pada tahap penilaian. Lima kabupaten (Mamuju, Polman, Mamasa, Mamuju Tengah dan Pasangkayu) bersaing untuk mendapatkan 3 tiket ke tahap selanjutnya.

"Sudah ada 10 video yang kami terima dan saat ini sudah masuk dalam tahap penilaian oleh dewan juri," ungkap M. Sahlan selaku Katim Penais dan SI Bidang Bimas Islam di sela tahapan penilaian (Kamis, 24/7/2025).

Empat dewan juri berkompeten dilibatkan pada penilaian ini, Suparman Sopu, Husna Haryono, M. Sahlan dan Siswati Karyanti.

Sejumlah aspek yang dinilai antara lain teknik suara, artikulasi, penghayatan, teknik pukulan, kreativitas, harmonisasi nada, performa, penguasaan pentas, kekompakan gerakan dan kostum. Banyaknya aspek yang dinilai menandakan festival ini benar-benar menyaring talenta-telanta berbakat pada seni budaya Islam yang bersumber pada kearifan lokal.

Setelah dilakukan penilaian, nilai yang diberikan masing-masing dewan juri akan diakumulasikan lalu kemudian ditentukan tiga peserta yang lolos ke tahap berikutnya. Rencananya pengumuman akan dilakukan pada Jumat 25 Juli 2025.

Lebih lanjut M. Sahlan mengatakan, setelah disampaikan tiga peserta yang masuk babak final, maka panitia akan mengundang ketiga peserta tersebut untuk ke mamuju yang rencananya akomodasi peserta tersebut di asrama haji transit mamuju pada tgl 29 - 30 Juli 2025, untuk mengikuti babak final festival budaya islam (Qasidah kolaborasi). "Babak final ini akan dilaksanakan secara hybrid dan disiarkan secara live streaming lewat medsos kanwil kemenag Sulbar," terang pria yang akrab disapa Caklan.

Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar H. Haerul menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para tim yang telah ikut serta pada festival budaya islam (Qasidah kolaborasi) ini. Ia menegaskan bahwa penilaian dilakukan dengan ketat berdasarkan regulasi yang telah diturunkan oleh Dirjen Bimas Islam melalui Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 282 Tahun 2025.

Melalui festival ini, Haerul berharap tumbuh motivasi pada diri seluruh peserta yang berpartisipasi. Motivasi untuk menjada kelestarian budaya islam lewat qasidah kolaborasi.