Sebagai wujud penghayatan terhadap ajaran suci Sang Buddha Gautama, sebanyak 2.569 umat Buddha dari seluruh Indonesia mengikuti pembacaan serentak Kitab Suci Dhammapada yang berisi 423 syair, pada Minggu, 15 Juni 2025.

Kegiatan nasional yang diinisiasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI ini dipusatkan di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta, dan berlangsung secara daring mulai pukul 07.30 hingga 17.30 WIB.

Dari Sulawesi Barat, tujuh peserta turut ambil bagian dalam kegiatan bersejarah penuh makna ini. Kehadiran para peserta didampingi langsung oleh Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, TS. Haryanto, yang dengan penuh semangat memberikan dukungan dan menyaksikan jalannya pembacaan dari awal hingga akhir.

Tak hanya menjadi momentum spiritual, pembacaan kitab suci ini juga mencatatkan sejarah. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) secara resmi memantau kegiatan tersebut sebagai bagian dari pencatatan rekor pembacaan syair Dhammapada terbanyak secara serentak di Indonesia. Ini menjadi simbol kuat apresiasi atas semangat kolektif umat Buddha dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai luhur agama di tengah masyarakat yang majemuk.

Kitab Dhammapada yang terdiri dari 26 bab ini memuat ajaran moral dan etika yang relevan sepanjang zaman. Melalui pembacaan bersama, umat diajak untuk tidak sekadar melafalkan teks suci, tetapi juga merenungi dan mengimplementasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari—mewujudkan kedamaian, cinta kasih, dan kebijaksanaan di tengah keberagaman bangsa.

Kementerian Agama memandang kegiatan ini sebagai contoh nyata bagaimana pemanfaatan teknologi dapat memperluas partisipasi umat lintas daerah, menjembatani keterbatasan geografis, dan membangun praktik keagamaan yang inklusif serta kolaboratif.

Dengan semangat Vesākha yang membawa pesan pencerahan dan harmoni, umat Buddha di Sulawesi Barat turut berkontribusi dalam peristiwa bersejarah ini. Kementerian Agama mengapresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta dan berharap momentum ini dapat menjadi inspirasi bagi umat beragama lainnya dalam memperkuat toleransi, kebajikan, dan persaudaraan dalam bingkai kebhinekaan Indonesia.