Majene – Sejumlah penyuluh Kementerian Agama di Kabupaten Majene terpaksa gigit jari saat mengikuti ujian Pre-test calon Pendamping Proses Produk Halal (PPH) 2023. Hal tersebut disebabkan karena kendala kendala jaringan internet. (Rabu, 08/02/2023)
Perekrutan PPH yang akan menerima 30.000 pendamping PPH tahun 2023 di seluruh Indonesia terlebih dahulu menajalani proses pendaftaran, pre test, pelatihan, pembelajaran, post test sampai di tetapkannya secara resmi menjadi Pendamping PPH Tahun 2023 nantinya.
Namun kenyataannya, sejumlah penyuluh di Kemenag Kabupaten Majene yang mengikuti seleksi, terpaksa menelan pil pahit lantaran tidak bisa mengikuti secara sempurna seleksi tersebut.
Ketua Pokjaluh Kemenag Majene, Muh. Naim saat mengkroscek penyuluh yang tersebar di delapan kecamatan se- kabupaten Majene, mengatakan bahwa sejumlah penyuluh mengalami error system saat menjalani proses pendafataran peserta.
Naim menambahkan, dari 32 Penyuluh ASN di kemenag Majene, hanya 19 dipastikan terdaftar dan sudah menajalani pre test. Sementara dari 67 penyuluh non ASN, saat diturunkan berita ini hanya 19 yang bisa mengikutinya. Bahkan ada beberapa penyuluh telah terdaftar, harus berulang-ulang menjalani pre test untuk dapat melewati fase tersebut.
Semua penyuluh yang sudah lolos pre test, akan menjalani pase selanjutnya yang dijadwalkan sampai hari sabu, 11 Februari 2023. Mereka berharap agar proses selanjutnya tidak mengalami kejadian serupa.
Penulis/Kontributor : Muh. Naim